Eks Menhan Korsel Disebut Berupaya Bunuh Diri dalam Tahanan

Mantan Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel) Kim Yong-hyun. Foto: Yonhap

Eks Menhan Korsel Disebut Berupaya Bunuh Diri dalam Tahanan

Marcheilla Ariesta • 11 December 2024 12:35

Seoul: Mantan Menteri Pertahanan Korea Selatan (Korsel) Kim Yong-hyun berupaya mengakhiri hidupnya sendiri saat dalam tahanan. Hal ini diungkapkan kepala lembaga pemasyarakatan negara itu pada Rabu, 11 Desember 2024.

Kim ditangkap dengan tuduhan membantu Presiden Yoon Suk Yeol melancarkan pemberontakan melalui penerapan darurat militer yang berlangsung singkat minggu lalu.

Dia ditahan di ibu kota Seoul pada Minggu. Ia menjadi tokoh pertama yang ditahan terkait kasus tersebut. Setelah darurat militer, Kim diduga merekomendasikan penerapan darurat militer dan mengundurkan diri sebagai menteri pertahanan pada hari Kamis.

Shin Yong-hae, komisaris jenderal Lembaga Pemasyarakatan Korea, mengatakan Kim melakukan upaya tersebut sebelum surat perintah penangkapan resmi dikeluarkan pada Selasa malam.

“Percobaan bunuh diri (Kim Yong-hyun) dilakukan di kamar mandi,” kata Shin, dilansir dari CNN.

“Ketika seorang petugas pemasyarakatan membuka pintu kamar mandi, Kim menyerah pada upaya tersebut,” tambah Shin.

Ia telah dipindahkan ke ruang isolasi dan tidak memiliki masalah kesehatan. Insiden tersebut merupakan yang terbaru dalam pertikaian politik yang mencengangkan di Korea Selatan selama seminggu terakhir.

Dalam pidato televisi yang tidak diumumkan pada akhir 3 Desember, Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer, menuduh partai oposisi utama bersimpati dengan Korea Utara dan melakukan "kegiatan anti-negara." 

Adegan dramatis dari malam itu memperlihatkan pasukan keamanan menerobos jendela di Majelis Nasional untuk mencoba mencegah anggota parlemen berkumpul.

Hanya dalam waktu enam jam, pemimpin tersebut terpaksa mundur, setelah anggota parlemen memaksa masuk melewati tentara ke parlemen untuk membatalkan dekrit tersebut.

Pada hari-hari berikutnya, Presiden Yoon menghadapi tekanan kuat untuk mengundurkan diri.

Ia selamat dari pemungutan suara pemakzulan pada Sabtu setelah anggota Partai Kekuatan Rakyat konservatif yang berkuasa meninggalkan parlemen dan memboikot pemungutan suara tersebut. Namun, pemimpin partai Han Dong-hoon bersikeras bahwa Yoon harus mengundurkan diri, dengan mengatakan partai tersebut akan "terus mendorong pengunduran diri presiden secara tertib."

Partai Demokrat yang merupakan oposisi utama sedang mempersiapkan mosi pemakzulan baru terhadap Yoon, dengan pemungutan suara diharapkan paling cepat pada Sabtu.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan mengatakan telah menangguhkan tiga komandan militer atas dugaan keterlibatan mereka dalam penerapan darurat militer.

Sebelum mengundurkan diri sebagai menteri pertahanan, Kim mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu, "Semua pasukan yang melaksanakan tugas terkait darurat militer bertindak atas instruksi saya, dan semua tanggung jawab berada di tangan saya."

Polisi juga telah meluncurkan penyelidikan terhadap Yoon dan pejabat tinggi lainnya atas tuduhan pengkhianatan. 

Dan pada Selasa, anggota parlemen menyetujui dewan khusus untuk menyelidiki apakah Yoon melakukan pemberontakan dan menyalahgunakan kekuasaannya dengan memberlakukan darurat militer.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)