Ilustrasi. Foto: Dok Medcom.id
Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, akan terjadi selama periode 13-20 Desember 2024 di berbagai wilayah di Indonesia.
Dinamika atmosfer yang menjadi perhatian yakni Madden-Julian Oscillation (MJO) saat ini masih berada di fase 5 dan aktif bergerak melintasi wilayah Indonesia, dari barat ke timur. Gelombang Rossby, Kelvin, dan Low Frequency, yang aktif di sebagian besar wilayah Indonesia, serta potensi pembentukan bibit siklon tropis di selatan Jawa dan Laut Natuna-Laut Andaman
"Kombinasi fenomena-fenomena tersebut menciptakan kondisi atmosfer yang mendukung pembentukan awan hujan secara intensif di beberapa wilayah Indonesia, termasuk sebagian Sumatra, Jawa, Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua," kata BMKG dalam keterangan resmi, Minggu, 15 Desember 2024.
Wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat.
Sumatera
Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, dan Kepulauan Bangka Belitung
Jawa dan Bali
DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan D.I. Yogyakarta
Kalimantan
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara
Sulawesi
Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara
Maluku dan Papua
Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, dan Papua.
Sementara itu, wilayah yang diprediksi mengalami hujan lebat hingga sangat lebat
Sumatera
Sumatera Utara, Bengkulu, Sumatera Selatan, dan Lampung
Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara
Banten, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur
Sulawesi
Sulawesi Barat dan Sulawesi Selatan
Maluku dan Papua
Papua Pegunungan dan Papua Selatan.
Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan genangan air, terutama di wilayah rawan.
Masyarakat diimbau untuk membersihkan saluran air dan lingkungan sekitar untuk mengurangi risiko banjir, menghindari aktivitas di wilayah rawan bencana serta mempersiapkan perlengkapan darurat. Selain itu, memantau informasi cuaca terkini melalui kanal resmi BMKG.
"Tetap tenang dan siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem, serta pahami langkah evakuasi jika diperlukan. Informasi ini akan terus diperbarui sesuai dengan perkembangan cuaca terbaru," tulis BMKG.