Pabrik mainan PT Master Kidz Indonesia di Kawasan Industeri Kendal (KIK), Kabupaten Kendal ludes terbakar dan rata dengan tanah. Dokumentasi/ Media Indonesia
Media Indonesia • 2 November 2024 12:54
Kendal: Pabrik mainan anak-anak PT Master Kidz Indonesia di Kawasan Industeri Kendal (KIK), Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, ludes terbakar, 780 karyawan di pabrik tersebut terancam kehilangan pekerjaan.
Lebih dari 12 jam api membakar ribuan meter persegi pabrik mainan anak-anak PT Master Kidz Indonesia di Kawasan Industeri Kendal (KIK), Kabupaten Kendal Jumat, 1 November 2024 hingga akhirnya ludes terbakar dan menyisakan puing bangunan pabrik yang rata dengan tanah.
Ratusan petugas gabungan menggunakan belasan unit mobil pemadam kebakaran yang didatangkan dari daerah tetangga melakukan penjinakan dan pendingin di lokasi kebakaran, bahkan hingga pagi kepukan asap masih terlihat di reruntuhan pabrik dan penyemprotan air masih dilakukan untuk proses pendinginan.
"Secara keseluruhan ada 780 karyawan di pabrik ini, seluruh karyawan diliburkan akibat kebakaran melanda Jumat (1/11) kemarin, hingga kini belum dapat diputuskan bagaimana kedepannya nasib ratusan karyawan itu," kata HRD PT MasterKidz Indonesia, Argo,.
Kepala Seksi Opsdal Damkar Kendal, Jambari, mengatakan pemadaman kebakaran melanda pabrik mainan anak-anak banyak mengalami kesulitan karena selain banyaknya bahan mudah terbakar juga lokasi yang luas sulit dijangkau petugas, bahkan untuk memadamkan terpaksa beberapa bangunan bagian gudang dirubuhkan paksa.
Sebelumnya bagian produksi tejah terbakar mengakibatkan ribuan meter bangunan dua lantai tersebut roboh setelah terbakar hebat, kemudian api dengan cepat merambat ke susu lain hingga akhirnya ludes terbakar dan bangunan rata dengan tanah, bagian untuk mempercepat proses pemadaman seluruh armada mobil damkar dikerahkan termasuk bantuan dari Kota Semarang.
Sementara itu seorang saksi mata Ags mengatakan percikan api berawal dari lantai dua gudang penyimpanan material bahan produksi mainan seperti kayu dan sejumlah bahan kimia, kemudian api menyambar thinner (cairan pelarut) yang digunakan untuk mengencerkan cat hingga api semakin cepat membakar gudang penyimpanan tersebut.
"Saya melihat sejumlah karyawan mencoba melakukan pemadaman dengan alat pemadam (apar) tapi api kian membesar merambat ke sisi lain dan tidak terkendali, hingga karyawan yang sedang bekerja berlarian langsung turun menyelamatkan diri," ujarnya.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Artanto mengungkapkan untuk mengusutan kasus tersebut saat ini ada sejumlah saksi telah dimintai keterangan oleh petugas kepolisian, selain itu kepolisian juga menurunkan tim laboratorium forensik (labfor) untuk penyelidikan lebih lanjut.
"Saat ini masih dikakukan proses pendinginan, beberapa titik masih ada kepulan asap dan diduga ada percikan api dan petugas pemadam terus menuntaskan proses pemadaman," kata Artanto.