IMF Bahas Reformasi Ekonomi Mesir di Tengah Krisis Regional

Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi. Foto: dok Anadolu.

IMF Bahas Reformasi Ekonomi Mesir di Tengah Krisis Regional

Ade Hapsari Lestarini • 4 November 2024 11:13

Kairo: Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi bertemu dengan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva di Kairo, pada Minggu, 3 November 2024. Keduanya membahas program reformasi ekonomi negara tersebut di tengah krisis regional yang sedang berlangsung.

Selama pembicaraan tersebut, Sisi menyampaikan aspirasi Mesir untuk melanjutkan kerja sama dengan IMF dalam melaksanakan program reformasi ekonomi guna meningkatkan stabilitas ekonomi negara tersebut dan mengurangi inflasi, kata kepresidenan Mesir dalam sebuah pernyataan.

Sisi menekankan prioritas Mesir adalah untuk memerangi inflasi, menarik investasi, dan memberdayakan sektor swasta untuk meningkatkan lapangan kerja dan tingkat pertumbuhan, menurut pernyataan tersebut.

Sisi menyatakan "pemahaman penuh" atas tantangan utama yang dihadapi Mesir mengingat perkembangan regional dan internasional, dengan mencatat upaya IMF, dalam kemitraan dengan Pemerintah Mesir, untuk mencapai jalur reformasi terbaik bagi negara Afrika Utara tersebut.



Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva. Foto: Xinhua.

 

Baca juga: IMF Pertahankan Proyeksi Pertumbuhan Global 2024 Sebesar 3,2%
 

IMF apresiasi program reformasi ekonomi Mesir


Melansir Xinhua, Senin, 4 November 2024, Georgieva menyampaikan apresiasinya atas upaya Mesir untuk melaksanakan program reformasi sambil mempertahankan perlindungan sosial bagi warga negara yang paling rentan, memuji kemajuan indikator ekonomi makro negara tersebut, sebagaimana tercermin dalam prospek positif lembaga pemeringkat kredit internasional untuk ekonomi Mesir.

Dalam konferensi pers bersama dengan Georgieva setelah pertemuan tersebut, Perdana Menteri Mesir Mostafa Madbouly mengatakan IMF akan memulai tinjauan keempatnya pada hari Selasa atas program pinjaman IMF 46 bulan terakhir yang disetujui pada 2022 dan diperluas menjadi USD8 miliar tahun ini.

Selama konferensi pers tersebut, Georgieva memperkirakan tingkat pertumbuhan Mesir akan meningkat dari 2,4 persen saat ini menjadi 4,2 persen pada tahun fiskal 2025 dan tingkat inflasi akan turun menjadi 16-17 persen.

Pada Maret, IMF menyetujui pendanaan tambahan sebesar USD5 miliar untuk Mesir, selain pendanaan sebesar USD3 miliar, 46 bulan yang disetujui pada akhir 2022 untuk mendukung reformasi negara tersebut.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)