Berbenah Bandara Hemat Rp13 Triliun, Erick Thohir: Indonesia Mampu Saingi Malaysia dan Singapura

Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: MI/Susanto

Berbenah Bandara Hemat Rp13 Triliun, Erick Thohir: Indonesia Mampu Saingi Malaysia dan Singapura

Annisa ayu artanti • 2 January 2025 16:21

Tangerang: Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan pentingnya peningkatan kualitas bandara di Indonesia agar mampu bersaing dengan fasilitas serupa di negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
 
Erick menyampaikan hal ini dalam diskusi terkait pengembangan sektor transportasi udara yang dilakukan bersama PT Angkasa Pura Indonesia dan InJourney Airports.
 
"Kita perlu meng-upgrade bandara-bandara di Indonesia. Untuk tahap awal, secara bertahap dimulai dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Banten dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali," ujar Erick saat meninjau progres Terminal 2 F Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, dikutip Kamis, 2 Januari 2024.
 
Erick menyampaikan, bandara adalah jendela sebuah bangsa. Wisatawan maupun pengunjung yang datang dari luar negeri pasti yang pertama dilihat adalah fasilitas, pelayanan, dan kenyamanan bandaranya.
 
Upaya peningkatan kualitas bandara tidak selalu harus dengan pembangunan terminal baru.
 

Baca juga: 

Bandara Sultan Hasanuddin Masih Dipadati Penumpang



Ilustrasi Bandara Soekarno Hatta. Foto: Dokumen AP II
 
Sebelumnya, rencana pembangunan Terminal 4 di Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang ditunda setelah dilakukan kajian ulang membutuhkan anggaran hingga Rp14 triliun.
 
"Kita sampaikan, kalau memang belum dibutuhkan, kenapa kita harus melakukan pembangunan terminal baru senilai Rp14 triliun? Melalui kajian komprehensif, ternyata hanya perlu Rp1 triliun untuk melakukan sejumlah perbaikan di terminal yang ada. Dengan Rp1 triliun, kita bisa rapikan semua dengan baik," ucap Erick.
 
Erick menyebut, langkah efisiensi ini tidak hanya memberikan penghematan besar, tetapi juga
meningkatkan kapasitas penumpang Bandara Internasional Soekarno-Hatta secara signifikan,
dari 56 juta menjadi 94 juta penumpang per tahun.
 
"Saya mengapresiasi seluruh tim dari PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports. Di Kementerian BUMN, kami melakukan review terhadap proyek-proyek yang dinilai yang tidak efisien di BUMN. Bayangkan efisiensi dari Rp14 triliun ke Rp1 triliun, tapi tetap mampu mendorong peningkatan kapasitas. Ini yang kita dorong dan perbaiki bersama," kata Erick.
 
Dengan langkah ini, Erick berharap bandara di Indonesia tidak hanya memenuhi standar internasional, tetapi juga menjadi kebanggaan bangsa yang mampu bersaing di kancah global.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)