Api berkobar di lokasi aksi teror di Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. (EPA)
Willy Haryono • 23 March 2024 14:24
Moskow: Sekelompok orang bersenjata yang mengenakan seragam tempur melepaskan tembakan dan meledakkan bahan peledak di Balai Kota Crocus Moskow, Rusia, dalam aksi teror yang menewaskan sedikitnya 60 orang dan melukai 145 lainnya. Serangan ini telah diklaim oleh kelompok Islamic State (ISIS).
Setidaknya lima pria bersenjata berkamuflase dengan senjata otomatis menyerbu ke dalam gedung konser yang penuh sesak di pinggiran barat ibu kota Rusia pada Jumat malam. ketika penonton sedang berkumpul untuk menonton band rock veteran Picnic. Mereka menembaki kerumunan dan meledakkan bahan peledak yang memicu ledakan besar.
Mengutip dari Al Jazeera, Sabtu, 23 Maret 2024, penyelidik Rusia mengatakan lebih dari 60 orang tewas. Pejabat kesehatan mengatakan sekitar 145 orang terluka, dan 60 di antaranya berada dalam kondisi kritis.
ISIS, kelompok garis keras yang pernah berusaha menguasai Irak dan Suriah, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut melalui saluran Telegramnya, dan mengatakan bahwa para pelaku telah melarikan diri. Klaim tersebut belum dapat diverifikasi secara independen.
Sabtu ini, juru bicara Komite Investigasi Rusia mengatakan masih terlalu dini untuk mengatakan apa pun tentang nasib para penyerang, lapor kantor berita negara RIA.
Gedung konser tersebut, salah satu yang paling populer di Moskow, dapat menampung sekitar 6.200 orang.
Alexei, seorang produser musik, hendak duduk di depan ketika dia mendengar "beberapa suara senapan mesin" dan "banyak jeritan."
"Saya segera menyadari bahwa itu adalah tembakan otomatis dan memahami bahwa kemungkinan besar ini adalah yang terburuk: serangan teroris," tutur Alexei kepada kantor berita AFP, seraya menolak menyebutkan nama lengkapnya.
Saat orang-orang berlarian menuju pintu keluar darurat, "terjadi kerumunan mengerikan" dengan para penonton konser yang saling memanjat untuk keluar, tambahnya.
Saksi lain, berbicara kepada kantor berita Reuters, juga menggambarkan teror dan kepanikan di dalam lokasi tersebut.
"Telah terjadi penyerbuan. Semua orang berlari ke eskalator," ujarnya, menolak menyebutkan nama. "Semua orang berteriak; semua orang berlari."
Baca juga: ISIS Mengaku Berada Dibalik Penembakan di Rusia