Eks PM Inggris Dukung Trump Jadi Presiden Lagi Demi Kebaikan Dunia

Eks PM Inggris Boris Johnson. (UK Covid-19 Inquiry/AP)

Eks PM Inggris Dukung Trump Jadi Presiden Lagi Demi Kebaikan Dunia

Willy Haryono • 20 January 2024 11:39

London: Eks Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengungkapkan dukungan terhadap Donald Trump untuk kembali menang sebagai presiden Amerika Serikat (AS) tahun ini. Menurutnya, Trump kembali jadi orang nomor satu di AS merupakan sesuatu "yang dibutuhkan dunia."

Dalam kolom mingguannya di Daily Mail, Johnson yang merupakan mantan perdana menteri Inggris berpendapat bahwa jika Trump mendukung Ukraina dalam perang melawan Rusia, maka pembaruan kepemimpinannya "dapat menjadi kemenangan besar bagi dunia."

Namun, Trump telah berulang kali meragukan kelanjutan dukungan AS terhadap Ukraina jika ia terpilih kembali, sembari membanggakan tentang hubungannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Trump, yang juga berulang kali secara terbuka mengkritik NATO, sebelumnya mengeklaim bahwa ia dapat mengakhiri perang Rusia-Ukraina dalam waktu 24 jam.

"Saya tidak percaya Trump akan meninggalkan Ukraina. Sebaliknya, setelah menyadari bahwa tidak ada kesepakatan yang bisa dicapai dengan Putin, saya rasa ada peluang besar bahwa Trump akan melipatgandakan dan menyelesaikan apa yang telah dimulai, dengan memberi (Ukraina) apa yang mereka perlukan untuk menang," ujar Johnson.

"Jika itu yang terjadi, maka ada kemungkinan besar, di bawah kepemimpinan Trump, negara-negara Barat akan menjadi lebih kuat, dan dunia menjadi lebih stabil," sambungnya, seperti dikutip dari laman Guardian, Sabtu, 20 Januari 2024.

Sebelumnya di hari Jumat, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengundang Trump, yang merupakan kandidat terdepan untuk mendapatkan nominasi Partai Republik, untuk mengunjungi Kyiv.

Rentetan Kasus Trump

Dalam sebuah wawancara dengan Channel 4 News, pemimpin Ukraina tersebut berkata: "Ya, tolong, Donald Trump – saya mengundang Anda ke Ukraina."

"Jika Anda dapat menghentikan perang dalam waktu 24 jam, saya rasa cukup dengan datang ke Kyiv, kapan pun saya berada di sini," lanjutnya.

Masih dalam kolomnya di Daily Mail, Johnson menuliskan bahwa masyarakat global takut akan kemenangan Trump.

"Di pesta koktail di Davos, saya diberitahu, warga global gemetar begitu hebat hingga Anda bisa mendengar bunyi es berdenting di negronis mereka," tulisnya, merujuk pada acara Forum Ekonomi Dunia (WEF).

Di bagian lain di kolom tersebut, Johnson mengakui bahwa mantan presiden dari Partai Republik itu, yang menghadapi 91 dakwaan kejahatan dalam empat kasus pidana, telah mengatakan beberapa hal yang kontroversial.

Johnson menyatakan bahwa "yang dibutuhkan dunia saat ini adalah seorang pemimpin AS yang kesediaannya untuk menggunakan kekuatan dan ketidakpastian merupakan pencegah utama bagi musuh-musuh Barat."

Ia juga mengatakan bahwa Trump tertarik pada "kesepakatan perdagangan bebas yang tepat" dengan Inggris, setelah harapan tercapainya kesepakatan perdagangan penuh ditinggalkan tahun lalu.

Baca juga:  Trudeau: Terpilihnya Kembali Trump Tidak akan Mudah bagi Kanada

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)