Banjir Demak Surut, Warga Masih Bertahan di Pengungsian

Pengungsi banjir di Demak tinggal di tenda sisi jalur pantura. (MGN/Budi Hutomo)

Banjir Demak Surut, Warga Masih Bertahan di Pengungsian

Media Indonesia • 17 February 2024 15:03

Demak: Banjir yang merendam puluhan desa di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, berangsur surut, namun puluhan ribu warga masih tetap bertahan di pengungsian dan jalur Pantura Demak-Kudus masih ditutup karena masih terendam dengan ketingian 30-40 sentimeter.

Pemantauan Media Indonesia Sabtu, 17 Februari 2024, setelah dua titik tanggul jebol di Sungai Wulan telah dapat ditambal, puluhan pompa air terus beroperasi untuk menyedot banjir terjadi di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak dan membuang kembali ke sungai, sehingga secara berangsur banjir mulai surut.

Hingga siang, banjir merendam di kawasan itu telah surut dari sebelumnya 0,5-2 meter menjadi 0,3-1 meter, beberapa warga di 26 lokasi pengungsian menyempatkan pulang ke rumah untuk melakukan pembersihan lumpur dan menyelamatkan barang yang ada. Namun kemudian kembali ke pengungsian karena rumah dan lingkungan masih tergenang banjir serta tidak ada listrik.

"Rusak semua barang rumah tangga, lima sak gabah simpanan untuk kebutuhan konsumsi keluarga juga rusak dan banyak membusuk karena sembilan hari terendam," ujar Suwarni, 45, warga Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak.

Setelah banjir surut beberapa melihat rumah dan membersihkan lumpur, ungkap Wardi, 50, warga lainnya, warga kembali ke pengungsian karena rumah belum dapat ditempati akibat banjir masih setinggi 60 sentimeter merendam serta tidak ada penerangan.
 

Baca juga: Pengungsi Korban Banjir Demak Kembali ke Rumah

Meskipun banjir berangsur-angsur surut, namun hingga kini ruas Jalan Pantura Demak-Kudus masih ditutup untuk kendaraan melintas, karena selain jalan masih terendam banjir setinggi 30-40 sentimeter, juga dipergunakan lalu lintas relawan dan petugas untuk membantu korban banjir.

"Masih kita tutup dan kendaraan dialihkan ke jalur alternatif," ujar Kepala Satuan Lalulintas Polres Demak Ajun Komisaris Lingga Ramdhani.

Bahkan mengantisipasi kendaraan nekat melintasi Pantura ini, lanjut Lingga Ramdhani, dilakukan penutupan di Simpang Trengguli, bahkan telah berkoordinasi dengan kepolisian Kudus untuk menutup jalan Pantura menuju arah Demak.

"Tadi malam banyak yang nekat menerobos, kita kejar dan diminta putar balik," imbuhnya.

Selain masih terendam dan dipergunakan transportasi untuk pelayanan korban banjir, demikian Lingga Ramdhani, petugas juga masih melakukan evakuasi truk yang terjebak banjir, bahkan sebuah truk kontainer bernomor polisi G 1828 CP nekat menerobos di jalur Pantura itu nyangkut dahan pohon trembesi di jalan Pantura Desa Cangkringrembang, Kecamatan Karanganyar, Demak.

Sebelumnya Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana saat peninjau penambalan tanggul yang jebol Jumat, 16 Februari 2024, mengatakan telah diturunkan 27 pompa air baik itu dari Kementerian PUPR, BNPB maupun pemerintah daerah, jika semua bekerja secara optimal diperkirakan memerlukan waktu dua hari baru akan kering.

"Saat ini masih penambalan darurat, tetapi penguatan terhadap tanggul sedang dilakukan dan pemompaan air terus dilakukan," imbuhnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)