Paus Fransiskus: Kekayaan Indonesia dapat Menjadi Pengingat Kepada Tuhan

Paus Fransiskus khotbah di Gereja Katedra Jakarta: Foto: Indonesia Papal Visit Committee

Paus Fransiskus: Kekayaan Indonesia dapat Menjadi Pengingat Kepada Tuhan

Willy Haryono • 4 September 2024 18:48

Jakarta: Paus Fransiskus menyinggung mengenai keterkaitan antara Iman (Faith), Persaudaraan (Fraternity), dan Bela Rasa (Compassion) dalam pidato di Gereja Katedral Jakarta pada Rabu, 4 September 2024.

Menurut Paus Fransiskus, ketiga nilai kebajikan tersebut merefleksikan karakter masyarakat Indonesia yang secara etnis dan budaya sangatlah beragam.

“Di waktu yang sama, Anda semua dikarakterisasikan berdasarkan keinginan untuk selalu bersatu dan hidup berdampingan secara damai, seperti yang tercantum dalam prinsip-prinsip Pancasila,” ungkap Fransiskus, yang didampingi Uskup Keuskupan Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo dan Ketua KWI Mgr Antonius Subianto Bunjamin.

Mengenai nilai kebajikan pertama, yaitu Iman, Paus Fransiskus mengatakan bahwa Indonesia adalah negara besar dengan sumber daya alam yang luar biasa kaya. Jika dillihat secara dangkal, kekayaan ini dapat menjadi alasan bagi Indonesia untuk menjadi negara yang terlalu membanggakan diri atau bahkan sombong.

Tapi jika dilihat dengan hati dan pikiran terbuka, lanjut Fransiskus, kekayaan Indonesia dapat menjadi pengingat kepada Tuhan, “pengingat akan kehadirannya di alam semesta dan kehidupan kita.”

Untuk nilai kebajikan kedua, Persaudaraan, Paus Fransiskus menyinggung sebuah puisi abad ke-20 yang menyebutkan bahwa “menjadi adik dan kakak berarti saling menyayangi dan mengakui satu sama lain,” seperti “dua tetes air yang berbeda.”

“Tidak ada dua tetes air yang benar-benar sama, begitu juga dengan adik dan kakak, atau bahkan saudara kembar identik,” ucap Fransiskus.

“Hidup bersaudara itu artinya adalah saling menyambut, mengakui satu sama lain dalam kesetaraan dan keberagaman,” tutur Fransiskus.

Nilai kebajikan terakhir, Bela Rasa, disebut Fransiskus sangat berkaitan erat dengan Persaudaraan. Ia menegaskan bahwa bela rasa bukan berarti memberi uang begitu saja kepada orang-orang yang membutuhkan, dan melihat mereka dari ‘atas’ dengan kesombongan.

“Sebaliknya, Bela Rasa adalah mendekatkan diri kita kepada sesama, menghilangkan segala sesuatu yang dapat menghalangi kita untuk ikut menyentuh mereka yang di bawah, mengangkatnya dan memberikan mereka harapan,” kata Fransiskus.

Menutup pidatonya, Fransiskus menyerukan kepada semua untuk memperkuat Iman, terbuka kepada semua dalam Persaudaraan, dan dekat dengan sesama di bawah semangat Bela Rasa.

“Saya memberkati Anda semua, dan terima kasih atas segala hal baik yang Anda semua lakukan setiap hari. Saya akan berdoa untuk Anda semua, dan tolong doakan juga saya. Terima kasih,” pungkas Paus Fransiskus.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)