Karut Marut Gelaran PON Aceh-Sumut: Makanan Basi Hingga Venue Roboh

Kondisi saluran talang air lapangan tembak indoor 10 meter yang ambruk akibat hujan ekstrem (Istimewa)

Karut Marut Gelaran PON Aceh-Sumut: Makanan Basi Hingga Venue Roboh

Fajri Fatmawati • 19 September 2024 22:06

Aceh: Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 yang seharusnya menjadi ajang pembinaan prestasi bagi dunia olahraga Indonesia, justru diwarnai berbagai permasalahan.

Berbagai keluhan diungkapkan para atlet, ofisial, hingga masyarakat terkait kualitas penyelenggaraan ajang olahraga terbesar di tanah air ini. Mulai dari kualitas makanan yang dinilai kurang sesuai, venue yang kurang layak hingga insiden pemukulan wasit bahkan indikasi korupsi. Berikut berbagai masalah di PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Makanan Tak Layak Konsumsi

Salah satu masalah utama yang menjadi sorotan adalah kualitas makanan yang disediakan untuk para atlet. Banyak laporan mengenai makanan yang basi, tidak sesuai standar gizi atlet, dan tidak layak konsumsi.

Kejadian bermula dari viralnya sebuah video di media sosial (medsos). Video tersebut menampilkan seorang pria marah-marah karena sarapan telat datang. Pria yang sebagai kontingen PON XXI bahkan sempat mengancam membakar mobil.

Ketua Bidang Konsumsi PB PON Wilayah Aceh Diaz Furqan tak menampik soal laporan atlet yang menyampaikan adanya makanan yang tidak layak konsumsi hingga keterlambatan distribusi makanan.

Diaz beralasan keterlambatan itu miskomunikasi antara Liaison Officer (LO) dengan penyedia makanan. Keterlambatan juga dipengaruhi jarak tempuh ke lokasi atlet yang lumayan jauh.
 
Baca: Area Menembak PON XXI Ambruk Diterpa Hujan
 

Venue Bermasalah

Selain masalah makanan, kondisi venue pertandingan juga menjadi sorotan. Beberapa venue dilaporkan memiliki fasilitas yang kurang memadai, bahkan ada yang mengalami kerusakan. Atap venue menembak dilaporkan ambruk, sementara kaca jendela venue basket jebol.

Sebuah insiden yang menimpa pertandingan cabang olahraga menembak 10 meter yang sedang berlangsung di Rindam Im Mata Ie terpaksa dihentikan mendadak akibat ambruknya talang air. Peristiwa ini terjadi pada Selasa, 17 September 2024, sekitar pukul 10.30 WIB di tengah hujan deras yang melanda sebagian wilayah Aceh.

Berdasarkan video yang diperoleh Metrotvnews.com, tampak jelas rembesan air dari talang air di sisi bangunan hingga akhirnya ambruk. Para atlet dan ofisial yang sedang bertanding sontak berhamburan keluar ruangan untuk menyelamatkan diri. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Diduga, ambruknya talang air di venue menembak disebabkan oleh derasnya hujan yang mengguyur Aceh pada hari itu. Struktur bangunan diduga tak kuat menadah air hujan sehingga mengakibatkan kerusakan yang cukup parah.

Akibat kejadian ini, panitia penyelenggara terpaksa menunda pertandingan menembak hingga waktu yang belum ditentukan. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan keselamatan seluruh peserta. 

Kemudian, Ketua Umum KONI Pusat Letjen TNI (Purn) Marciano Norman mengatakan bahwa talang air yang sempat ambruk karena hujan deras sudah diperbaiki. Sejak Rabu pagi, 18 September 2024, semua nomor yang dipertandingkan sudah mulai berjalan kembali. Termasuk beberapa nomor cabang menembak lainnya.

Tak hanya itu, insiden kembali terjadi saat pertandingan basket 3x3 beregu PON XXI Aceh-Sumut, pada Rabu, 18 September 2024, sekitar pukul 12.00 WIB. Pantauan Metrotvnews.com dari siaran langsung pertandingan basket, tampak sebuah jendela di venue basket Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, tiba-tiba jebol dan menimpa sejumlah penonton yang tengah menyaksikan pertandingan.

Peristiwa nahas itu terjadi saat pertandingan antara Sumatra Utara melawan Sulawesi Selatan baru akan dimulai. Cuaca buruk dengan angin kencang disertai hujan deras yang melanda kawasan tersebut menjadi penyebab kejadian ini.

"Angin kencang disertai hujan terjadi. Tiba-tiba jendela di salah satu bagian venue copot dan menimpa sejumlah penonton. Para penonton tampak berlarian menyelamatkan diri," kata Trianti, Technical Delegate Basket 3 x 3, Rabu, 18 September 2024.

Akibat kejadian ini, beberapa penonton mengalami luka akibat terkena pecahan kaca, terutama di bagian punggung dan tangan. "Sebagian kaca dan bingkainya itu lepas dari dinding. Penonton ada yang terkena pecahan kaca di bagian punggung dan tangan," ujarnya.

Akibat kondisi yang tidak memungkinkan, pertandingan pun terpaksa ditunda. Akhirnya panitia memutuskan untuk melanjutkan pertandingan pool A tersebut pada pukul 15.00 WIB. 

Pemukulan Wasit

Tidak hanya masalah infrastruktur, sejumlah kasus kekerasan dilaporkan terjadi, salah satunya adalah pemukulan terhadap seorang wasit. Pertandingan sepak bola PON XXI 2024 antara Aceh dan Sulawesi Tengah (Sulteng) diwarnai insiden memalukan. Seorang pemain Sulteng memukul wasit hingga tak sadarkan diri. Insiden ini dipicu beberapa keputusan kontroversial wasit yang dianggap merugikan Sulteng, seperti pemberian tiga kartu merah dan dua penalti untuk Aceh.

Berikut kronologi singkatnya, ketegangan meningkat saat pertandingan berjalan panas dengan beberapa insiden. Berawal dari keputusan kontroversial saat wasit memberikan beberapa keputusan yang merugikan Sulteng, termasuk penalti yang dianggap tidak sah. Puncak kericuhan saat seorang pemain Sulteng memukul wasit hingga KO. Kemudian walk out, Tim Sulteng memilih untuk walk out, membuat Aceh lolos ke semifinal.

PSSI akan melakukan investigasi menyeluruh terhadap insiden ini. Pemain yang melakukan pemukulan dan pihak-pihak terkait akan mendapatkan sanksi berat.

Dugaan Korupsi

Di balik berbagai masalah tersebut, muncul dugaan adanya korupsi dalam penyelenggaraan PON XXI. Dugaan ini muncul seiring dengan ditemukannya sejumlah kejanggalan dalam penggunaan anggaran dan proses tender.

Padahal anggaran yang mencapai hampir Rp 4 triliun dialokasikan untuk penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut. Namun, sejumlah permasalahan yang muncul menimbulkan pertanyaan mengenai efektivitas penggunaan anggaran tersebut. Muncul dugaan adanya praktik korupsi yang menyebabkan kualitas penyelenggaraan PON menjadi buruk.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) memastikan pengawasan ketat terhadap akuntabilitas penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara yang sedang berlangsung.

Sebanyak 77 auditor dari BPKP pusat dan perwakilan di kedua provinsi tersebut telah diterjunkan untuk mengawal setiap proses keuangan dan pelaksanaan event olahraga berskala nasional ini.

Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Raden Suhartono mengatakan, pengawasan BPKP tidak hanya dilakukan secara mandiri, tetapi juga melibatkan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) kementerian terkait serta Inspektorat Aceh dan Sumatera Utara.

"Pengawasan ini dilakukan untuk menjaga akuntabilitas penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut 2024 berjalan akuntabel dan sesuai dengan tata kelola yang baik," tegas Suhartono.

Sementara itu, Dirtipikor Bareskrim Polri membentuk satgas sebagai bentuk keseriusan mendalami dugaan penyelewengan dana PON XXI Aceh-Sumut 2024. Satgas tersebut melibatkan sejumlah personel mulai dari Bareskrim Polri, Polda Aceh, dan Polda Sumatera Utara. 

Kabagpenum Divhumas Polri, Kombes Pol Erdi A Chaniago menyebut, satgas ini akan bertugas melakukan pendampingan, monitoring, hingga klarifikasi untuk mengusut kasus dugaan korupsi dana PON. Jika memang ada unsur pelanggaran maka akan langsung dilakukan penyelidukan hingga penyidikan. 

"Tim tersebut menyelenggarakan pendampingan atas dugaan pengelolaan anggaran yang akan nantinya terindikasi dengan kegiatan korupsi," jelas Kombes Pol Erdi A Chaniago.

Tim satgas pendampingan juga melakukan koordinasi dengan pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk mendalami dugaan korupsi dana PON 2024. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo mengatakan dugaan penyelewengan dari gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara hingga kini masih dalam proses pemantauan.  

Semua keluhan masyarakat dan juga keluhan para atlet, jika ada yang terpampang baik itu sosial media atau langsung menginformasikan ke Kami, pasti Kami langsung teruskan kepada Satgas Tata Kelola Penyelenggara PON," jelas Dito.

Menpora Dito Ariotedjo telah berkoordinasi dengan aparat penegak hukum terkait dugaan penyelewengan dana kegiatan PON XXI 2024 di Aceh dan Sumatra Utara. Dito menegaskan segala bentuk dugaan penyelewengan akan dilaporkan ke Kejaksaan Agung serta Bareskrim Polri.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo berharap nantinya pengelolaan Pekan Olahraga Nasional (PON) dapat dikembalikan sepenuhnya ke pemerintah pusat. Dalam hal ini Kemenpora. Tujuannya demi perbaikan penyelenggaraan event olahraga nasional dan juga efektivitas cabang olahraga yang dipertandingkan. Dito sudah menyampaikan pandangan ini ke Komisi X DPR.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)