Gerakan Coblos 3 Paslon, Jubir Anies: Bentuk Kekecewaan Anak Abah

Juru bicara Anies, Usamah Abdul Azis. Foto: Tangkapan layar Youtube Medcom.id.

Gerakan Coblos 3 Paslon, Jubir Anies: Bentuk Kekecewaan Anak Abah

Siti Yona Hukmana • 22 September 2024 11:47

Jakarta: Para pendukung Anies Baswedan menyuarakan akan mencoblos semua (gercos) pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta pada Rabu, 27 November 2024. Sikap ini dinilai sebagai bentuk kekecewaan anak Abah, sebutan bagi pendukung Gubernur Jakarta periode 2017-2022 itu.

"Jadi memang dari sebagian teman-teman kita yang tadi disebut anak Abah atau pendukung Pak Anies banyak sekali kekecewaan yang timbul di mereka, karena melihat aspirasi yang besar di masyarakat yang akhirnya tidak menyuarakan Pak Anies sebagai Gubernur DKI kemaren," kata juru bicara Anies, Usamah Abdul Azis dalam program Crosscheck Medcom.id, Minggu, 22 September 2024.

Usamah memandang tidak jadi mengusung Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada serentak 2024 menjadi suatu preseden buruk bagi para pendukung dan demokrasi di Indonesia saat ini. Sebab, kata dia, aspirasi masyarakat tinggi terhadap Anies yang ditunjukan oleh survei berada pada angka 40 persen lebih.

"Memang Fenomena ini akhirnya membuat mereka antipati dah akhirnya terlihat tidak ada jalan lain dan membuat caranya masing-masing dengan cara gercos itu," ujar Usamah.
 

Baca juga: 

Belum Beri Dukungan, Anies Ingin Lihat Visi Misi Bacagub-Bacawagub Lebih Dulu


Usamah meminta semua pihak harus menghargai sikap para pendukung Anies. Sebab, dia menilai hal itu sebagai bentuk dari demokrasi. Langkah itu juga diyakini tidak bisa dilarang karena merupakan sikap politik masing-masing.

Namun, dia menekankan langkah itu tidak dikampanyekan oleh Anies Baswedan. Melainkan, Anies mempersilakan masing-masing pribadi memilih keputusan tersebut.

"Kalau dari mas Anies sendiri tidak ada mendorong atau menyuruh atau meminta orang-orang untuk melakukan gercos itu. Jadi memang kita membebaskan masing-masing dan kita harus hargai itu," ungkapnya.

Di samping itu, Usamah menyebut sikap gerakan mencoblos semua itu bisa dianggap sebagai fenomena baru dalam mengkritik demokrasi. Sebelumya, kata dia, ada beberapa provinsi atau kota yang melawan kotak kosong dan akhirnya kotak kosong menang.

"Dan ini (gercos) memang suatu yang menjadi warna baru dalam demokrasi. Ya ga masalah sih, biar jadi sejarah biar jadi catatan ke depan itu baiknya memang aspirasi rakyat harus diteruskan," ucapnya.

Sebelumnya, muncul gerakan agar mencoblos semua paslon Pilkada Jakarta 2024. Gerakan itu muncul akibat kekecewaan pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atau disebut Anak Abah karena Anies tak diwadahi partai politik (parpol) untuk dapat maju di kontestasi tersebut.

Diketahui, ada tiga calon pasangan calon yang sudah mendaftar ke KPU DKI Jakarta, yakni Pramono Anung-Rano Karno, Ridwan Kamil-Suswono, dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)