Pemerintahan Vladimir Putin saat ini memanas dengan Inggris. Foto: EFE-EPA
Fajar Nugraha • 17 May 2024 09:25
Moskow: Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan atase militer Inggris di Kedutaan Besar Inggris di Moskow, Adrian Coghill, persona non grata. Dia diberi waktu satu minggu untuk meninggalkan Federasi Rusia.
Kementerian Luar Negeri Rusia menjelaskan langkah ini sebagai respons terhadap pengusiran atase militer Rusia dari Inggris, dan menyebutnya sebagai tindakan yang “bermusuhan dan tidak berdasar.”
“Langkah ini tidak menguras habis reaksi kami terhadap tindakan bermusuhan anti-Rusia yang dilakukan pihak Inggris pada 8 Mei. Para penggagas eskalasi akan diberitahu tentang tindakan balasan lebih lanjut,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia, seperti dikutip UA Wire, Jumat 17 Mei 2024.
Menteri Pertahanan Inggris James Cleverly menyatakan bahwa atase militer Rusia adalah "petugas intelijen militer yang tidak diumumkan". Cleverly juga mengumumkan bahwa pemerintah Inggris akan mencabut status diplomatik beberapa properti di Inggris, yang terkait dengan Rusia.
Publikasi Inggris The Telegraph berspekulasi bahwa pengusiran atase Rusia menghilangkan saluran komunikasi lain antara London dan Moskow.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan bahwa mereka menganggap Inggris sebagai "pihak yang berkonflik" dan bahwa Rusia akan menargetkan aset militer Inggris baik di Ukraina maupun di luar Ukraina.
Pernyataan ini muncul sebagai tanggapan terhadap wawancara yang diberikan oleh mantan Perdana Menteri Inggris David Cameron kepada Reuters, di mana dia mengatakan Ukraina dapat menggunakan senjata yang disediakan Inggris untuk menyerang sasaran di wilayah Rusia.