M Sholahadhin Azhar • 24 September 2024 18:29
Jakarta: Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara, Tri Winarno, menyoroti kampanye ngatif terkait produk tambang nikel Indonesia. Tri menyebut kampanye negatif 'dirty nickel' itu sengaja digaungkan negara barat.
Atas kampanye tersebut, Tri mewanti-wanti perusahaan tambang nikel Indonesia. Supaya, menerapkan good mining practice dan pengelolaan lingkungan.
"Jadi dirty nickel itu kita upayakan supaya dirty nickel itu tidak menjadi dirty nickel. Nah kita bareng-bareng lah kita hadapi itu, tetapi kita juga komitmen untuk melakukan penambangan yang memperhatikan aspek-aspek lingkungan," kata Tri di Jakarta, Selasa, 24 September 2024.
Hal tersebut diungkap Tri usai menghadiri seminar nasional pertambangan yang digelar Ikatan Alumni Tambang (Ikata) UPN Veteran Yogyakarta. Menurut dia, isu tersebut digaungkan negara barat karena beberapa hal.
Pertama, karena perusahaan tambang mereka kalah bersaing dengan Indonesia. Sebab, harga nikel Indonesia jauh lebih murah.
"Gara-gara nikel Indonesia harga nikel langsung drop, nah padahal case cost (biaya litigasi) kita relatif kecil dibanding negara lain," kata Tri Winarno.
Pihaknya tak meminta perusahaan tambang untuk melakukan melebihi kewajibannya. Sebab yang terpenting, perusahaan tambang harus tunduk dan menjalankan aturan yang berlaku.
Di sisi lain, Tri Winarno berharap seminar nasional ini dapat memberikan kontribusi dan masukan kepada pemerintahan presiden dan wakil presiden (wapres) terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Terutama, terkait pengelolaan mineral dan batu bara yang lebih baik.
"Supaya ada masukan pengelolaan minerba yang bagus seperti apa," harapnya.
Ketua Ikata, Catur Gunadi mengatakan rekomendasi dari seminar ini akan disampaikan kepada pemerintahan Prabowo-Gibran mengenai dunia pertambangan. Tak hanya dari Ikata UPN Veteran Yogyakarta, rekomendasi ini juga disusun bersama-sama dengan ikatan alumni pertambangan dari universitas lain.
"Outcome dari seminar ini adalah berupa rekomendasi yang akan kita bawakan ke pemerintah yang baru itu sebenarnya isinya tidak hanya ide dan gagasan dari Ikata saja, tetapi banyak teman-temsn dari ITB dan sebagainya.