Anies Baswedan. (Medcom.id)
Yakub Pryatama Wijayaatmaja • 9 September 2024 08:02
Jakarta: Gerakan anak Abah Anies Baswedan mencuat di berbagai platform media. Gerakan tersebut mengimbau agar tidak datang ke tempat pemungutan suara (TPS) atau mencoblos semua pasangan calon (paslon). Sehingga suara Pilgub Jakarta 2024 tidak sah.
Menanggapi itu, juru bicara Anies, Sahrin Hamid, menilai bahwa fenomena tersebut adalah wajar. Sahrin menyebut keinginan untuk tidak mencoblos merupakan sebuah gerakan perlawanan terhadap keputusan elite yang tidak aspiratif.
“Yang tidak mengakomodir suara dan aspirasi masyarakat yang sebagian besar mendukung Anies. Memilih adalah Hak konstitusional warga negara untuk menentukan pemimpinnya. Dan bila di kertas suara tidak terdapat figur yang diinginkan untuk dipilih, maka dapat digunakan atau tidak digunakan. Dan itu dijamin oleh konstitusi,” ungkap Sahrin melalui akun media sosial X, yang dikutip pada Senin, 9 September 2024.
Sahrin menjelaskan bahwa hal itu serupa dengan calon tunggal. Diletakkan kotak kosong, untuk menampung aspirasi yang berbeda dari figur yang terdapat di kertas suara.
Baca:
Pendukung Anies Disebut Akan Boikot Pilkada 2024 dengan Coblos Semua Paslon |