Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama. Foto: CNN
Medcom • 11 October 2024 17:05
Pennsylvania: Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama tampil bersemangat dalam mendukung Wakil Presiden Kamala Harris dan menyampaikan kritik tajam terhadap Donald Trump dalam kampanye pemilihan di University of Pittsburgh pada Kamis.
Obama, yang tetap populer di kalangan Demokrat, berbicara setelah Harris menjadi kandidat utama Demokrat untuk pilpres, menyusul mundurnya Presiden AS Joe Biden pada Juli setelah penampilan buruknya dalam debat melawan Trump.
"Saya mengerti mengapa orang-orang ingin mengubah keadaan," kata Obama dikutip dari The News Daily, Jumat, 10 Oktober 2024.
“Saya memahami orang-orang yang merasa frustrasi, merasa 'Kita bisa melakukan yang lebih baik.' Yang tidak dapat saya pahami adalah mengapa ada orang yang berpikir bahwa Donald Trump akan mengubah keadaan dengan cara yang baik untuk Anda, Pennsylvania,” tambah Obama.
Dalam pidatonya, Obama mengkritik Trump sebagai sosok yang hanya peduli pada ego dan kekayaannya sendiri, sementara menegaskan bahwa Harris, yang berasal dari kelas menengah, memahami nilai-nilai Amerika dan sangat siap untuk menjadi presiden.
"Kamala sangat siap untuk jabatan ini seperti calon presiden lainnya," kata Obama di hadapan pendukungnya.
Obama juga mengomentari tren meningkatnya dukungan Trump di kalangan pemilih kulit hitam dan menyerukan agar mereka lebih berpartisipasi dalam pemilu.
"Kurangnya antusiasme terhadap Harris tampaknya lebih terasa pada saudara-saudaranya," ujarnya, menyinggung skeptisisme terhadap calon wanita.
Di tengah kampanye yang semakin ketat, Obama berjanji akan terus mendukung Harris dengan menggelar sejumlah rapat umum di negara-negara bagian medan pertempuran menjelang Pemilu AS 5 November. Mantan Presiden Bill Clinton juga dijadwalkan ikut berkampanye untuk Harris di Georgia dan North Carolina.
Kemenangan di Pennsylvania, salah satu negara bagian kunci, dianggap bisa menjadi penentu bagi Harris untuk mencapai Gedung Putih, dengan pemilihan ini pada akhirnya akan diputuskan oleh Electoral College. (Angel Rinella)