Masyarakat Diajak Lebih Peduli terhadap Lingkungan

Ilustrasi kegiatan Road to Sekolah Hijau Edisi SMP Negeri 29 Jakarta. Dok. Istimewa

Masyarakat Diajak Lebih Peduli terhadap Lingkungan

Achmad Zulfikar Fazli • 19 October 2024 16:24

Jakarta: Masyarakat diajak untuk lebih peduli terhadap bumi yang sedang tidak baik-baik saja. Salah satu caranya ialah dengan menghijaukan lingkungan sekitar.

Hal ini disampaikan Pengendali Ekosistem Hutan Ahli Pertama, Ditjen Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Salomo Lumban Gaol, dalam kegiatan Road to Sekolah Hijau Edisi SMP Negeri 29 Jakarta. Kegiatan ini berupa edukasi, bersepeda, menanam pohon, dan musik, dalam upaya mendorong kepedulian lingkungan di mulai dari usia dini.

"Sekarang kita menanam pohon, jangan hanya ditanam tapi juga dipelihara, sehingga pohon itu bisa tumbuh, bisa meneduhkan wilayah sekitar, menyerap karbon untuk diolah menjadi oksigen, sehingga kita bisa mencegah kenaikan suhu Bumi,” kata Salomo, Jakarta, dilansir pada Sabtu, 19 Oktober 2024.

Dia juga mengajak semua pihak mulai mengampanyekan penggunaan sepeda atau kendaraan yang tidak menyebabkan polusi udara. “Semoga ke depannya, jajaran masyarakat, kita semua, mau melakukan aktivitas serupa untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup kita,” ujar dia.

Salomo mengatakan kegiatan sosialisasi lingkungan lestari dengan cara menggabungkan bersepeda, menanam, dan musik, adalah cara yang bagus. Penggabungan tiga hal ini sangat cocok untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup.

"Karena dua hal pertama, berdampak langsung pada perbaikan lingkungan hidup dan musik menjadikan kegiatan itu menyenangkan,” ujar dia.
 

Baca Juga: 

Menteri LHK Resmikan Pusat Plasma Nutfah Nasional


Sementara itu, Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PGLHK) KLHK Luckmi Purwandari membagikan pengetahuan tentang pengelolaan sampah. Dia mengatakan pengetahuan pengelolaan sampah bisa diberikan sejak usia dini untuk menumbuhkan kepedulian generasi muda pada sampah dan menciptakan generasi yang mampu mengelola sampah secara mandiri.

Luckmi memaparkan pencemaran dari sampah dan limbah merupakan salah satu dari tiga masalah utama yang dihadapi seluruh negara di dunia ini. Sampah yang ada di permukaan Bumi ini, kata dia, semakin lama akan mencemari ekosistem yang ada, jika tidak dikelola dengan benar.

"Bahkan lebih buruknya, sampah-sampah yang berukuran kecil dan limbah ada yang masuk ke rantai makanan, yang berujung pada terkontaminasinya produk pangan manusia. Juga, pada kasus sampah yang sampai ke laut, kerap kali menyebabkan kematian pada biota laut,” kata Luckmi.

Sekolah hijau. Dok. Istimewa

Luckmi menegaskan pentingnya anak-anak mengenal pengelolaan sampah sejak dini. Sehingga, bisa menjadi kebiasaan baik hingga anak-anak itu dewasa kelak. Dengan berkurangnya sampah dan penerapan pengelolaan sampah yang tepat, maka akan bisa mengurangi potensi perubahan iklim.

“Sehingga sampah yang ada tidak akan menimbulkan gas metana yang bisa meningkatkan panas Bumi. Jakarta panas kan sekarang? Itu kita coba hentikan. Dengan apa? Dengan melakukan pengelolaan sampah dan juga melakukan penanaman pohon di area sekolah,” ucap dia.
 
Baca Juga: 

Mendorong UKM dan Startup Terapkan Praktik Pertanian Berkelanjutan


Sebagai bentuk komitmen untuk mendukung pencegahan perubahan iklim dan mendorong pengurangan emisi karbon, semua pihak yang terlibat dalam rangkaian kegiatan Road to Sekolah Hijau Edisi SMP Negeri 29 Jakarta menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Sekolah Hijau.

Isi dari MoU tersebut meliputi sepakat sepeda adalah alat konservasi, untuk mengurangi emisi dan meningkatkan kesehatan; berkomitmen untuk memasyarakatkan budaya bersepeda untuk beraktivitas sehari-hari, di semua sektor kehidupan; bersama bergerak mewujudkan Indonesia Hijau untuk Bumi dan udara bersih yang lebih baik di masa depan; mendukung komitmen pemerintah dan mendorong Sekolah Hijau untuk untuk mengampanyekan bersepeda bagi anak sekolah; dan mendukung program ekstrakulikuler Sekolah Hijau untuk mendorong anak sekolah bersepeda, menanam pohon, dan budaya ramah lingkungan baik di sekolah dan kawasan lain.

Dalam kesempatan ini, Kepala Sekolah SMP Negeri 29 Jakarta, Abdul Malik, sangat mendukung kegiatan Road to Sekolah Hijau yang bisa memberikan penambahan pengetahuan pada siswa-siswinya.

“Program sekolah hijau ini merupakan suatu kondisi yang kita butuhkan dalam menciptakan kenyamanan saat beraktivitas maupun proses belajar mengajar di lingkungan sekolah,” kata Abdul Malik. 

Lingkungan yang asri, segar, dan hijau, kata dia, akan memberikan dampak positif bagi para murid dalam membangun suatu kehidupan dan berinteraksi. Salah satu cara untuk menciptakan lingkungan yang lebih segar dan bersih ialah dengan bersepeda.

"Dan dengan melakukan aktivitas sepeda, anak-anak akan bisa mendapatkan tubuh yang lebih sehat dan bugar. Saya mendukung kegiatan bersepeda sejak dini, selama memang terjamin keamanan dan keselamatannya ya,” ucap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)