Perlu Kolaborasi Mengampanyekan Bahaya Aborsi

PKB menerima kunjungan aktivis Pro Life membahas kolaborasi mengampanyekan bahaya aborsi. Foto: Istimewa.

Perlu Kolaborasi Mengampanyekan Bahaya Aborsi

Arga Sumantri • 14 August 2024 21:11

Jakarta: Masyarakat perlu diedukasi mengenai bahaya aborsi. Kampanye bahaya aborsi harus menggandeng banyak pihak, tak terkecuali partai politik. 

Ini yang dilakukan dokter dari University of Oxford Medical School sekaligus aktivis Pro Life, Calum Miller. Ia mengunjungi markas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk mengajak berkolaborasi mengampanyekan bahaya aborsi di Indonesia. 

"Topik Pro Life ini sangat penting buat PKB. Pro Life menjadi penting buat kita untuk bekerja lebih sungguh-sungguh menyangkut kesejahteraan ibu dan anak. Tentu PKB sangat siap untuk terus melakukan kerja-kerja seperti ini," kata Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar di kantor DPP PKB, Rabu, 14 Agustus 2024.

Ketua DPP PKB Bidang Kesehatan Nihayatul Wafiroh mengatakan dalam pertemuan itu membahas cara pencegahan aborsi. Sekaligus, upaya dukungan pencegahan melalui regulasi. 

"Alasan logis dan bagaimana kita bisa mensupport di parlemen juga undang-undang," kata Nihayatul.

Sementara itu, Calum Miller menilai praktik aborsi sebagai salah satu isu yang seringkali dibahas bukan hanya di Indonesia, tapi juga internasional. Isu ini mengundang banyak perdebatan dan perbedaan pandangan.
 

Baca juga: Kemenkes Siapkan Aturan Teknis Terkait Sanksi Aborsi

Ia mengajak PKB berkolaborasi mengampanyekan bahaya aborsi sekaligus cara mengantisipasinya. Menurut dia, ada banyak solusi yang bisa diambil seorang perempuan dalam kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) selain aborsi.

"Bahwa situasi wanita dalam kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) itu memiliki opsi lain. Jadi aborsi bukanlah satu-satunya opsi, tapi ada opsi lain seperti rumah aman, kemudian adopsi yang sangat kami tekankan. Sosialisasi mengenai bahaya aborsi ini perlu terus kita kedepankan," kata Calum.

Calum mengatakan di Indonesia sudah banyak berdiri rumah-rumah aman yang dikelola berbagai yayasan khusus perempuan dalam kehamilan yang tidak diinginkan.

"Kita berharap secara nasional teman-teman baik dari PKB maupun dari pemerintah bisa memperbanyak shelter-shelter seperti ini di Indonesia, supaya lebih banyak lagi kehamilan yang bisa diselamatkan," ungkap Calum.

Calum juga mendorong Fraksi PKB di DPR memperketat celah aborsi sebagaimana diatur dalam UU Kesehatan serta UU Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA).

"Memang ada kasus-kasus yang sangat ekstrem di mana aborsi dilegalkan, tetapi bagaimana caranya undang-undang ini tidak disalahgunakan," tukas Calum.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)