Gunung Berapi Rusia Erupsi usai Gempa Bumi di Kamchatka

Ilustrasi erupsi gunung berapi. (Medcom.id)

Gunung Berapi Rusia Erupsi usai Gempa Bumi di Kamchatka

Willy Haryono • 19 August 2024 07:19

Kamchatka: Sebuah gunung berapi di dekat pangkalan angkatan laut utama di pantai timur Rusia meletus pada Minggu dini hari setelah terjadinya guncangan gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,0 di wilayah Pasifik sekitar 101 kilometer dari daratan Kamchatka, menurut media milik pemerintah Rusia.

Gempa tersebut sempat memicu peringatan "kode merah" untuk aktivitas pesawat terbang.

Gunung berapi Shiveluch memuntahkan abu setinggi delapan km di atas permukaan laut dan melepaskan semburan lava, lapor kantor berita Tass pada Minggu pagi, mengutip para ilmuwan di Institut Vulkanologi dan Seismologi Cabang Timur Jauh dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.

Melansir dari CBS News, Senin, 19 Agustus 2024, gunung berapi Shiveluch berjarak sekitar 450 km dari Petropavlovsk-Kamchatsky, kota pesisir dengan lebih dari 181.000 penduduk di wilayah timur Rusia, Kamchatka. Kota tersebut dikelilingi gunung berapi dan terletak di seberang teluk dari pangkalan kapal selam penting Rusia.

Gunung berapi Ebeko yang terletak di Kepulauan Kuril juga memuntahkan abu setinggi 2,4 km, kata institut tersebut. Institut Vulkanologi dan Seismologi Cabang Timur Jauh dari Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia tidak secara eksplisit mengatakan apakah gempa bumi tersebut adalah yang memicu erupsi gunung berapi.

Peringatan awan abu "kode merah" sempat membuat semua pesawat di area Kamchatka waspada. Laporan terpisah pada hari Minggu yang disiarkan Tass mengatakan bahwa tidak ada penerbangan komersial yang terganggu dan tidak ada kerusakan pada infrastruktur penerbangan.

Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan bahwa gempa bumi terjadi 28 km di bawah permukaan Samudra Pasifik. Episentrumnya sekitar 101 km di timur Petropavlovsk-Kamchatsky. Tidak ada laporan awal tentang kerusakan atau cedera akibat gempa tersebut.

Guncangan kuat itu sempat memicu peringatan tsunami, namun dicabut beberapa waktu kemudian.

Pusat Peringatan Tsunami Pasifik milik Layanan Cuaca Nasional AS (NWS) di Honolulu awalnya memperingatkan bahwa gelombang tsunami berbahaya mungkin terjadi di pantai dalam jarak 480 km dari episentrum gempa, tetapi kemudian mengumumkan bahwa ancaman telah berakhir.

Pusat itu mengatakan fluktuasi permukaan laut kecil dapat terjadi di beberapa wilayah pesisir dekat lokasi gempa selama beberapa jam.

Baca juga:  Gempa Magnitudo 7,0 Guncang Rusia, Sempat Ada Peringatan Tsunami

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)