Emas Dunia Berada di USD2.316/Ons

Harga emas dunia. Foto: Unsplash.

Emas Dunia Berada di USD2.316/Ons

Arif Wicaksono • 25 April 2024 09:44

Jakarta: Harga emas dunia berada di atas USD2.300 per ons pada perdagangan hari ini setelah turun sekitar tiga persen dalam dua sesi sebelumnya. Meredanya ketegangan di Timur Tengah melemahkan permintaan aset safe haven sehingga investor mewaspadai data AS terkini.
 

baca juga: 

Harga Emas Stabil Setelah Gejolak Timur Tengah Terkendali



Pada pembukaan perdagangan Kamis, 25 April 2024, emas dunia XAU/USD berada pada harga USD2.316 per ons atau naik sebesar 0,02 persen atau 0,39 bps. Emas dunia naik sebesar 16,64 persen dalam setahun.

Ahli Strategi Komoditas TD Securities Daniel Ghali menuturkan penjualan emas mungkin semakin terbatas sehingga emas tak akan ambruk ke bawah level USD2.200 per ons.

"Kemungkinan pedagang tidak akan melikuidasi posisi mereka di atas USD2.200,” ujar Ahli Strategi Komoditas TD Securities Daniel Ghali, dilansir Yahoo Finance, Kamis, 25 April 2024.

Sementara itu posisi pedagang makro masih dibatasi oleh kenaikan dolar yang terus-menerus dan kenaikan imbal hasil (yield) AS karena pasar semakin mengurangi pertaruhan mengenai waktu dan besarnya kebijakan The Fed untuk melakukan pelonggaran.

Kenaikan imbal hasil Treasury naik, menekan harga emas. Pada titik tertingginya hari ini, imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun yang menjadi acuan mencapai 4,67 persen sedangkan tingkat obligasi 2-tahun melampaui 4,95 persen.

Pergerakan tersebut terjadi menjelang rilis data ekonomi utama AS. Angka PDB kuartal pertama akan dirilis pada Kamis pagi, sedangkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti, ukuran inflasi Federal Reserve akan dirilis pada pekan ini.

Investor khawatir inflasi tidak akan mereda secepat yang diantisipasi, sehingga meningkatkan kekhawatiran bahwa The Fed mungkin tidak akan menurunkan suku bunganya.

Pedagang awasi inflasi AS

Para pedagang mengamati rilis indeks pengeluaran konsumsi pribadi pada perdagangan Jumat, yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed.

Diperkirakan tekanan harga akan tetap tinggi di Maret. Hal ini akan mendukung penundaan penurunan suku bunga, yang merupakan hambatan bagi emas karena tidak membayar bunga.

Pasar swap kini memperkirakan peluang hanya sebesar 14 persen penurunan suku bunga pada Juni 2024. Beberapa pedagang di pasar suku bunga kini bertaruh bahwa The Fed tidak akan melakukan pemotongan suku bunga sama sekali pada tahun ini.

Emas masih naik sekitar 17 persen sejak pertengahan Februari, didukung oleh meningkatnya risiko geopolitik, pembelian oleh bank sentral, dan peningkatan tajam pembelian oleh investor ritel Tiongkok.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)