Sisa lumpur dan kayu yang dibawa saat banjir bandang di Aceh. Metrotvnews.com/ Fajri Fatmawati
Pakar Ingatkan Warga Aceh Waspada Bencana Susulan di Tengah Puncak Musim Hujan
Fajri Fatmawati • 24 December 2025 17:29
Banda Aceh: Warga di sejumlah wilayah Aceh diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan, menyusul kondisi lahan yang masih kritis pascabanjir bandang dan longsor beberapa waktu lalu. Ancaman tersebut diperkirakan masih tinggi seiring prakiraan hujan yang akan terus mengguyur Aceh hingga akhir Desember 2025.
Pakar Kebencanaan Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Nazli Ismail, menyampaikan kondisi tanah di wilayah terdampak, khususnya daerah dengan kemiringan curam, belum sepenuhnya stabil. Situasi ini membuat kawasan tersebut rentan mengalami longsor kembali meskipun hujan dengan intensitas sedang.
“Setelah bencana sebelumnya, kondisi lahan masih kritis. Curah hujan tinggi dalam waktu singkat bisa lebih cepat memicu longsor susulan,” kata Nazli, Rabu, 24 Desember 2025.

Sisa lumpur dan kayu yang dibawa saat banjir bandang di Aceh. Metrotvnews.com/ Fajri Fatmawati
Prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkuat peringatan tersebut. Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda, Nasrol Adil, menyebut Aceh masih berada pada puncak musim hujan. Meski siklon Senyar telah berlalu, potensi hujan dengan intensitas tinggi masih perlu diwaspadai oleh masyarakat.
Pentingnya Mitigasi Cepat dan Imbauan Waspada
Menghadapi kondisi tersebut, Nazli menekankan pentingnya langkah mitigasi cepat, terutama yang bersifat non-struktural. Menurutnya, pembersihan sisa material bencana serta pemasangan rambu peringatan di kawasan rawan harus menjadi prioritas untuk mengurangi risiko korban.
“Pembersihan sisa longsoran dan banjir sangat penting, begitu juga dengan pemasangan rambu agar warga dan pengguna jalan lebih waspada saat melintas di zona rawan,” jelasnya.
Mitigasi non-struktural seperti edukasi kesiapsiagaan dan sistem peringatan dinilai lebih cepat dilakukan dibandingkan mitigasi struktural, seperti pembangunan tanggul, perbaikan jembatan, atau infrastruktur yang membutuhkan waktu lebih panjang.

Sisa lumpur dan kayu yang dibawa saat banjir bandang di Aceh. Metrotvnews.com/ Fajri Fatmawati
Nazli juga mengingatkan warga untuk tetap berhati-hati, terutama saat hujan deras, dengan menghindari aktivitas di lereng curam, bantaran sungai, dan jalur yang rawan longsor.
Rehabilitasi Diminta Dilakukan Bertahap dan Hati-hati
Selain kesiapsiagaan jangka pendek, Nazli menilai proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana harus dilakukan secara bertahap dan komprehensif. Pemerintah diminta melakukan asesmen menyeluruh, termasuk terhadap lahan pertanian dan pemukiman yang terdampak lumpur serta material banjir.
Menurutnya, penanganan pascabencana tidak hanya berkaitan dengan perbaikan fisik, tetapi juga perlu memperhatikan aspek sosial dan hukum agar tidak menimbulkan persoalan baru di kemudian hari.
"Semua tahapan harus dipikirkan sejak awal dan dilakukan dengan hati-hati agar pemulihan berjalan adil dan berkelanjutan," ujar Nazli.