Militer AS Serang Kapal Penyelundup Narkoba di Pasifik, Empat Orang Tewas

Kapal perang Amerika Serikat (AS) dalam operasi anti narkoba. Foto: Anadolu

Militer AS Serang Kapal Penyelundup Narkoba di Pasifik, Empat Orang Tewas

Fajar Nugraha • 5 December 2025 13:42

Washington: Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa mereka menewaskan empat pria dalam serangan terhadap kapal yang diduga mengangkut narkoba di Pasifik Timur. Mereka menggambarkan target tersebut sebagai kapal yang dioperasikan oleh organisasi teroris dan digunakan untuk perdagangan narkotika.

Komando Selatan AS mengumumkan operasi tersebut di platform perusahaan media sosial AS, X, dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut diambil atas perintah Menteri Pertahanan AS, Pete Hegseth.

Intelijen menunjukkan kapal tersebut "membawa narkotika ilegal dan transit di sepanjang rute perdagangan narkotika yang diketahui di Pasifik Timur."

"Empat teroris narkotika pria di atas kapal tersebut tewas," kata pernyataan itu, seperti dikutip dari Anadolu, Jumat 5 Desember 2025.

AS telah melakukan setidaknya 22 serangan di Laut Karibia dan Samudra Pasifik Timur terhadap kapal-kapal yang diduga mengangkut narkotika sejak September, menewaskan sedikitnya 87 orang.

Serangan terbaru terjadi di tengah diskusi bahwa Hegseth memerintahkan pembunuhan para penyintas dalam serangan lanjutan terhadap kapal yang diduga mengangkut narkoba di Laut Karibia pada bulan September, yang dibantah oleh pemerintah.

Gedung Putih mengonfirmasi serangan kedua tersebut tetapi membantah bahwa Hegseth memerintahkan pembunuhan para penyintas. Juru bicara Karoline Leavitt mengatakan Hegseth memberi wewenang kepada komandan Komando Operasi Khusus AS, Laksamana Frank Bradley, untuk melakukan serangan pada 2 September dan mengarahkan serangan kedua, bertindak "sesuai kewenangan dan hukumnya."

AS telah memperluas operasi militer di seluruh Amerika Latin dalam beberapa bulan terakhir, mengerahkan Marinir, kapal perang, jet tempur, pesawat pengebom, kapal selam, dan pesawat nirawak.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fajar Nugraha)