Sampah dan Sedimentasi Disebut Jadi Penyebab Banjir di Kota Malang

Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, turun langsung meninjau lokasi terdampak banjir, pada Jumat 5 Desember 2025. Metrotvnews.com/Daviq Umar Al Faruq

Sampah dan Sedimentasi Disebut Jadi Penyebab Banjir di Kota Malang

Daviq Umar Al Faruq • 5 December 2025 15:39

Malang: Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat meninjau lokasi terdampak banjir di Jalan Sidomulyo Gang III, Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur. Kunjungan dilakukan pada Jumat, 5 Desember 2025, sehari setelah air meluap dan membanjiri permukiman warga pada Kamis, 4 Desember 2025.

Dalam peninjauannya, Wahyu Hidayat mengidentifikasi dua persoalan utama penyebab banjir. Penumpukan sampah dan sedimentasi yang menyumbat saluran drainase. Banjir yang terjadi disebutkannya merupakan kombinasi dari faktor alam dan infrastruktur.

“Intensitas hujan yang sangat tinggi kemarin menjadi penyebab. Kemudian, sarana prasarana yang memang tidak memadai. Apalagi di sini (Jalan Sidomulyo) adalah cekungan, daerah rendah,” kata Wahyu Hidayat, Jumat, 5 Desember 2025.

Di luar faktor hujan ekstrem, Wahyu menyoroti perilaku masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan. Ia menemukan langsung tumpukan sampah yang menyumbat aliran air di dalam saluran drainase.
 

“Termasuk ada endapan, sampah yang mengendap. Akhirnya air tidak bisa masuk ke dalam saluran. Saya lihat melalui bak kontrol, dan banyak sampah sangat tinggi sekali,” ungkap Wali Kota.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Prayitno, mengonfirmasi tingginya intensitas hujan yang terjadi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi peningkatan curah hujan mencapai 40 persen, sehingga kapasitas saluran air yang ada tidak mampu menampung limpasan air dalam waktu singkat.


Situasi pasca banjir di Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur. Metrotvnews.com/ Daviq Umar Al Faruq

Pemkot Malang kini tengah melakukan pendataan ulang terhadap warga terdampak. Data sementara yang dihimpun menunjukkan setidaknya 19 rumah di Kelurahan Purwodadi terendam banjir. Dari jumlah tersebut, lima rumah di antaranya mengalami kerusakan cukup parah.

“Kami masih mencatat kembali, kerusakan apa saja, dan kebutuhannya. Seperti Family Kit, baju dan peralatan dapur. Kami siapkan yang verifikasi ulang, untuk mencukupi itu kami bekerja sama dengan PMI, Dinsos, Kesra,” pungkas Prayitno.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Whisnu M)