PSSI Diminta Bentuk Tim Pencari Fakta untuk Mengungkap Pungli Seleksi Wasit

Koordinator Save Our Soccer Akmal Marhali. (Foto: Dok/Screenshot Metro TV)

Liga 1 Indonesia 2023/2024

PSSI Diminta Bentuk Tim Pencari Fakta untuk Mengungkap Pungli Seleksi Wasit

Kautsar Halim • 11 July 2023 23:18

Jakarta: Liga 1 Indonesia 2023/2024 baru bergulir dua pekan. Namun menurut rilis Save Our Soccer, masalah besar masih menggerus tata kelola kompetisi tertinggi sepak bola nasional tersebut, khususnya soal perwasitan. 

Hampir di semua pertandingan, para wasit dan asistennya bekerja sangat buruk karena kerap melakukan kesalahan fatal dalam mengambil keputusan krusial. Ditambah lagi, muncuat kabar pungutan liar (pungli) dalam proses seleksi wasit pada 15-16 Juni lalu.

Koordinator Save Our Soccer, Akmal Marhali, menyebutkan bahwa masalah besar tersebut harus segera diselesaikan bila tak ingin kepercayaan publik kepada PSSI semakin jeblok.

"Ketua Komite Wasit PSSI harus melakukan evaluasi segera atas buruknya kinerja wasit sekaligus melaporkan kepada Ketua Umum PSSI bahwa kasus pungli dalam seleksi wasit harus dituntaskan secepatnya. Wibawa Ketua Umum PSSI dipertaruhkan bila terjadi pembiaran," kata Akmal dalam rilis Save Our Soccer #SOS, Selasa (11/7/2023).

Seleksi wasit sejatinya dipimpin langsung oleh dua instruktur dari Jepang, yakni Yoshimi Ogawa dan Toshiyugi Nagi yang merupakan hasil kerja sama dengan Japan Football Association (JFA). 

Tapi untuk teknis di lapangan, peran mereka lebih banyak diberikan kepada instruktur lokal yang dipimpin Purwanto sebagai Koordinator dengan anggota Alil Rineggo, Jajat Sudrajat, Agus Haryono, Riswanda, Ayi Daud Dakhiri, Fakhrizal Kahar dan Nurwahid. 

Dalam proses seleksi tersebut, ada sejumlah oknum yang meminta uang dalam jumlah tertentu sebagai ongkos untuk mengatrol nilai tes. Ujian seleksi wasit itu sendiri meliputi Tes Fisik (bobot nilai 60), Tes Law of The Games (LOTG) (bobot nilai 20) dan Tes Video (bobot nilai 20).

"Sejumlah wasit mengaku diminta uang Rp500 ribu bila ingin dibantu dapat bocoran jawaban soal. Atau paket Rp1 juta buat dibantu lolos tes fisik dan tes LOTG. Ini harus diungkap pelakunya dan diberi hukuman berat," tegas Akmal.

Dari hasil tes LOTG, ada lima wasit Liga 1 yang mendapat nilai sempurna 100 (bobot nilai 20). Sementara untuk asisten wasit Liga 1, ada tujuh yang mendapat nilai sempurna. Dari Tes LOTG wasit Liga 2, ada tiga yang mendapat nilai sempurna dan dua asisten wasit yang dapat nilai 100. 

"Ada pungli yang dibarter dengan bocoran kunci jawaban dan bantuan lolos seleksi. Bagian pengumpulan uang dilakukan oleh AP, RM, dan FF serta JN, HD, HC lalu diserahkan kepada AD dan FK. Ini fakta, bukan fitnah," kata Akmal.

Akmal melanjutkan, pungli tersebut mengarah kepada sindikat mafia wasit yang selama ini menjadi isu krusial di sepak bola Indonesia. Apalagi belakangan ini, Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersama Kapolri Listyo Sigit Prabowo sudah menyatakan akan membabat habis mafia bola dan segala bentuk turunannya di sepak bola Indonesia.

"PSSI harus segera membentuk Tim Pencari Fakta Independen untuk mengusut tuntas kasus pungli dalam seleksi wasit karena secara mental akhirnya berpengaruh kepada kepemimpinan wasit di lapangan," tutur Akmal. 

"SOS sudah mendapatkan sejumlah bukti-bukti pendukung dari kasus ini, bahkan sejumlah wasit siap memberi kesaksian bila dibentuk Tim Pencari Fakta Independen. Mereka takut di black list bila menyampaikan secara terbuka," tambahnya.

"Pak Erick harus segera bertindak karena kalau lambat akan menjatuhkan kredibilitasnya. Hukum seberat-beratnya mereka yang terbukti bersalah dan tak berakhlak. Serta, berikan apresiasi kepada para wasit yang berani mengungkapkannya," tutup Akmal.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Kautsar)