Pelatih timnas U-17, Bima Sakti (dok. PSSI)
Jakarta: Pengudian fase penyisihan Piala Dunia U-17 2023 bakal digelar di Markas Besar FIFA di Zurich, Swiss pada Jumat, 15 September, malam pukul 21.00 WIB. Pelatih Timnas Indonesia U-17, Bima Sakti, mengapungkan optimisme jelang momen krusial satu ini.
Pembagian pot drawing fase grup Piala Dunia U-17 2023 menempatkan Indonesia U-17, yang berstatus sebagai tuan rumah, berada di pot 1 bersama tim-tim unggulan. Garuda Muda pun berpotensi masuk grup neraka.
Namun, Bima sama sekali tak merasa gentar dengan situasi ini. “Tidak ada lawan yang ringan di Piala Dunia U-17. Turnamen ini level tertinggi di level usianya, sudah barang tentu lawan-lawan yang dihadapi berkualitas semua. Sebagai tuan rumah kita berharap hasil undian yang terbaik. Siapapun lawan yang akan dihadapi di penyisihan kami harus siap,” tegas Bima Sakti.
Sebanyak 24 tim peserta akan dibagi ke dalam empat pot yang masing-masing berisi enam tim. Indonesia pun juga dipastikan bakal menghuni Grup A. Lima tim lain yang masuk pot 1 adalah Brasil, Perancis, Meksiko, Spanyol, dan Jepang.
Brasil adalah juara bertahan sekaligus tim tersukses kedua dalam sejarah Piala Dunia U-17 yang mulai digelar pada 1985. Tim Samba Junior tercatat mengoleksi empat gelar Piala Dunia U17 termasuk gelar terakhir pada 2019 yang mereka raih di rumah sendiri.
Koleksi gelar mereka hanya kalah dari Nigeria yang menjadi raja Piala Dunia U-17 dengan lima titel. Sementara itu, Perancis (2001) dan Meksiko (2005, 2011) adalah dua mantan juara Piala Dunia U-17.
Para pemain Garuda Muda mengaku siap dengan segala skenario."Sebagai pemain, kami siap menghadapi lawan siapapun di Piala Dunia U-17 2023. Bermain di kandang sendiri tentu menambah motivasi tersendiri bagi kami. Yang jelas kami siap memberikan kemampuan terbaik untuk setiap pertandingan di Piala Dunia U-17 nanti. Kami juga meminta doa dan dukungan masyarakat Indonesia agar kami meraih hasil maksimal di ajang tersebut," tutur Iqbal Gwijangge, kapten Timnas U-17.
Babak penyisihan Piala Dunia U-17 dibagi enam grup dengan masing-masing grup dihuni empat tim perwakilan masing-masing pot. Di babak penyisihan grup, enam tim juara grup, enam runner-up, dan empat tim peringkat tiga terbaik berhak melaju ke babak 16 besar.
Bima Sakti memilih fokus menempa anak-asuhnya, tanpa harus terbebani siapa lawan yang akhirnya jadi pesaing di penyisihan grup. “Fokus utama saya dan tim pelatih mempersiapkan Timnas U-17 sebaik mungkin. Persiapan yang matang jadi kunci buat menatap persaingan yang sebenarnya. Sebagai tim berstatus underdog kami ingin berbicara banyak di persaingan Piala Dunia U-17 berat,” kata pelatih kelahiran 23 Januari 1977 tersebut.