Ilustrasi. FOTO: AP
Angga Bratadharma • 10 August 2023 16:23
Moskow: Bank sentral mengatakan Rusia akan mulai menguji coba rubel digitalnya dengan konsumen pada 15 Agustus setelah fase pengujian yang panjang dengan bank. Hal itu dilakukan karena Moskow ingin memperluas cakupan pembayaran lintas batasnya.
Rusia, seperti banyak negara, telah mengembangkan mata uang digital bank sentral (CBDC) -token digital yang dikeluarkan oleh bank sentral- selama beberapa tahun terakhir. Langkah itu dalam upaya untuk memodernisasi sistem keuangannya dan mencegah cryptocurrency seperti bitcoin.
Sebanyak 11 negara, termasuk sejumlah di Karibia, dan Nigeria, telah memiliki CBDC, menurut penelitian oleh think tank Atlantic Council yang berbasis di AS. Sementara lebih banyak lagi, termasuk Tiongkok, terlibat dalam pengujian percontohan skala besar.
"Kami berharap untuk menguji operasi dengan pelanggan nyata," kata Deputi Gubernur Pertama Bank Sentral Rusia Olga Skorobogatova, dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 10 Agustus 2023.
Tes percontohan akan mencakup pembukaan dompet digital, melakukan pembelian dengan rubel digital, dan transfer antara sekitar 600 pelanggan dan 30 perusahaan dari 11 kota. "Skema tersebut pada akhirnya akan memungkinkan Rusia untuk mengembangkan pembayaran lintas batas dengan negara lain yang menerbitkan mata uang digital," kata Skorobogatova.
Moskow menghadapi kebutuhan mendesak untuk mengembangkan infrastruktur pembayarannya sejak sanksi Barat yang luas untuk menentang tindakannya di Ukraina memblokir Rusia dari sebagian besar sistem keuangan global.
"Rubel digital dijadwalkan akan diperkenalkan secara luas pada 2025. Tahun depan, bank sentral akan memperluas daftar peserta, dengan 19 bank lainnya tertarik untuk bergabung dalam uji coba," pungkas Skorobogatova.