Antisipasi Gempa Bumi Susulan, Warga Maroko Pilih Tidur di Jalanan

Korban terdampak gempa memilih berada di luar ruangan di Moulay Brahim, Maroko, 9 September 2023. (AP/Mosa ab Elshamy)

Antisipasi Gempa Bumi Susulan, Warga Maroko Pilih Tidur di Jalanan

Willy Haryono • 10 September 2023 20:51

Marrakesh: Banyak bangunan di Maroko hancur dan rata dengan tanah usai gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,8 mengguncang negara tersebut pada Jumat malam. Guncangan dahsyat itu telah menewaskan lebih dari 2.000 orang, dan membuat ribuan lainnya terluka.

Warga Maroko yang masih khawatir atas bencana alam ini memutuskan untuk menghabiskan malam di jalanan. Sementara itu, tim penyelamat berpacu dengan waktu untuk mencapai korban yang terperangkap di desa-desa pegunungan terpencil dekat pusat gempa.

Gempa bumi terbaru di Maroko merupakan gempa paling mematikan di negara tersebut dalam enam dekade terakhir. Menurut Badan Survei Geologi Amerika Serikat atau USGS, gempa ini juga merupakan gempa terkuat yang terjadi di wilayah sekitar kota kuno Marrakesh dalam satu abad terakhir.

Sejauh ini, total 2.012 orang tercatat tewas dan 1.404 lainnya terluka parah, menurut pihak berwenang Maroko. Namun jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah di saat tim penyelamat menggali puing-puing rumah yang runtuh di daerah terpencil pegunungan High Atlas.

Di Marrakesh, kota terbesar yang dekat dengan pusat gempa dan merupakan daya tarik wisata utama, banyak keluarga menghabiskan Sabtu malam dengan berada di luar ruangan. Sementara pihak berwenang memperingatkan warga untuk mewaspadai gempa susulan.

Orang-orang menjauhi bangunan-bangunan rusak di pusat kota bernuansa abad pertengahan serta tembok-tembok tanah merah di sekitarnya, yang beberapa bagiannya telah runtuh.

Seorang warga Marrakesh mengatakan kepada CNN bahwa kota tua yang bertembok, atau Madinah, mengalami kerusakan parah.

Selimut dan Kasur Darurat

"Kerusakan terjadi pada banyak bangunan. Ada masjid, rumah, dan banyak masyarakat yang dirugikan," ujarnya, melansir dari laman CNN, Minggu, 10 September 2023.

Di Taman Oliveraie di pusat Marrakesh, ratusan orang, termasuk anak-anak dan orang tua, tidur di atas selimut dan kasur darurat. Keluarga-keluarga berkumpul bersama, mencoba untuk beristirahat setelah merasa terguncang dan panik dari malam sebelumnya.

Beberapa di antaranya mereka membawa tas berisi pakaian dan makanan, bersiap untuk tinggal jauh dari rumah untuk waktu yang lebih lama. Bendera di sekitar kota dikibarkan setengah tiang untuk memperingati tiga hari berkabung nasional yang diumumkan oleh monarki.

Di bandara Marrakesh, puluhan turis tidur di lantai terminal utama, menunggu penerbangan keluar. Sebagian besar penerbangan masuk dan keluar dari pusat pariwisata itu masih beroperasi seperti biasa.

Raja Maroko Mohammed VI telah mengeluarkan instruksi untuk membentuk komisi layanan bantuan, yang akan menyediakan perawatan, perumahan dan makanan bagi mereka yang terkena dampak.

Baca juga:  Gempa Maroko Jauh dari Perkotaan dan Tempat Wisata, Tidak Ada WNI Jadi Korban

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)