Kenaikan Biaya Hidup Bikin Pekerja di Jepang Desak Kenaikan Upah

Tokyo: Konfederasi serikat pekerja terbesar di Jepang, Rengo, mendesak perusahaan untuk menaikkan upah lebih lanjut untuk mengatasi inflasi dan membantu pekerja menghadapi kenaikan biaya hidup.

Kelompok itu mengajukan tuntutan saat meninjau hasil pembicaraan upah musim semi tahunan yang berakhir awal bulan ini, yang melihat perusahaan besar setuju untuk kenaikan gaji rata-rata 3,58 persen tahun ini, tertinggi dalam 30 tahun.

Perdana Menteri Fumio Kishida dan Bank of Japan (BOJ) berharap kenaikan upah dapat dipertahankan untuk menghasilkan lebih banyak belanja konsumen yang secara pasti akan mengangkat ekonomi terbesar ketiga di dunia dari stagnasi selama beberapa dekade.

Di Jepang, upah tahunan rata-rata hampir datar sejak gelembung pecah pada 1990-an, menurut data OECD, tertinggal dari banyak negara maju lainnya. Prospeknya bahkan kurang positif bagi pekerja di perusahaan kecil, yang mencakup hampir 70 persen tenaga kerja.

Sangat penting bagi upah riil untuk terus meningkat, memastikan ekonomi akan tumbuh dengan stabil dan konsumen akan menghilangkan pola pikir deflasi panjang negara, kata Rengo dalam dokumennya.

"Ada beberapa industri yang tidak melihat kenaikan upah yang substansial dan upah riil tetap berada di bawah tekanan kenaikan harga," kata Presiden Rengo Tomoko Yoshino, dilansir dari Channel News Asia, Jumat, 21 Juli 2023.

"Sangat penting untuk meningkatkan tren upah dan kami harus melanjutkan upaya seperti itu dalam ofensif 2024 kami," tegas dia.

Rengo akan memulai perdebatan pada bulan Oktober tentang kenaikan gaji untuk tahun yang akan datang dan menetapkan permintaan upah yang diharapkan pada akhir tahun, sebelum bernegosiasi dengan manajemen awal tahun depan sehingga perusahaan besar dapat menawarkan kenaikan gaji sekitar pertengahan Maret.

Survei terhadap 5.272 serikat pekerja yang berafiliasi dengan Rengo menunjukkan kenaikan gaji rata-rata 3,58 persen tahun ini, atau 10.560 yen (USD73,04) per bulan, kenaikan terbesar sejak 3,9 persen yang terlihat pada 1993.