Grab Rencanakan PHK Terbesar Sejak Pandemi

Grab. Foto: Unsplash.

Grab Rencanakan PHK Terbesar Sejak Pandemi

Arif Wicaksono • 20 June 2023 17:58

Singapura: Grab Holdings sedang mempersiapkan putaran Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terbesarnya sejak pandemi covid-19. Perusahaan internet tersebut menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam layanan pemesanan kendaraan dan pengiriman makanan di seluruh Asia Tenggara.

Dikutip dari Strait Times, Selasa, 20 Juni 2023, menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, pengurangan dapat diumumkan paling cepat minggu ini dan kemungkinan akan melampaui 2020 yang menyusutkan staf sebesar lima persen atau sekitar 360 karyawan. Angka terakhir sedang didiskusikan dan dapat berfluktuasi seiring perubahan kondisi.

Grab yang berbasis di Singapura memimpin pasar transportasi dan pengiriman di Asia Tenggara, belum mencapai profitabilitas karena pengeluarannya untuk pertumbuhan, dan persaingan dari pesaing seperti GoTo.

Saham Grab telah merosot sekitar 70 persen sejak debut pasar sahamnya di New York pada akhir 2021, meskipun telah mengurangi kerugiannya dan berjanji untuk melaporkan keuntungan berdasarkan penyesuaian pada kuartal terakhir 2023. Pemotongan tersebut menunjukkan Grab menyerah pada tekanan investor untuk pengurangan biaya yang lebih cepat.

Grab lebih lambat memangkas biaya dibandingkan pesaing regional. Saat GoTo dan Singapore’s Sea menghilangkan ribuan pekerjaan pada 2022, Grab menahan diri dari PHK massal. Lebih dari 3.000 staf pada 2022, sebagian besar karena akuisisi jaringan supermarket Jaya Grocer, sehingga total karyawannya menjadi 11 ribu.

Grab juga menghadapi potensi pertumbuhan yang lambat karena pelanggan bergulat dengan tingkat inflasi yang lebih tinggi dan kenaikan suku bunga.

Sementara perusahaan melaporkan kerugian triwulanan yang lebih sempit di Mei, dikatakan nilai barang dagangan kotornya hanya tumbuh tiga persen dalam tiga bulan hingga Maret. Angka itu turun dari 24 persen untuk setahun penuh 2022. Pertumbuhan pengguna juga melambat karena pesaing memikat pelanggan dengan promosi dan harga yang lebih rendah.

Kerugian Grab yang disesuaikan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi pada kuartal pertama menyempit menjadi USD66 juta (88,5 juta dolar Singapura), dan analis memperkirakan kerugiannya akan terus menyusut. Pada basis laba bersih, ini jauh dari profitabilitas. Pada kuartal pertama, rugi bersihnya menyempit menjadi USD244 juta dari USD423 juta setahun sebelumnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)