Ilustrasi dolar AS. Foto: MI/Rommy Pujianto
Annisa ayu artanti • 1 July 2023 07:21
New York: Dolar AS melemah karena inflasi yang diharapkan Federal Reserve mereda dan konsumen menahan beberapa pengeluaran karena ekonomi melambat.
Melansir Xinhua, Sabtu, 1 Juli 2023, indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,42 persen menjadi 102,9125 pada akhir perdagangan.
Departemen Perdagangan AS mengatakan, posisi inflasi ini disukai The Fed, yaitu indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) naik 3,8 persen pada Mei dari tahun sebelumnya. Seccara tahunan inflasi ini terendah sejak April 2021.
Inflasi inti pada kategori makanan dan energi naik 4,6 persen di bulan Mei dari tahun sebelumnya, namun turun sedikit dari 4,7 persen di April.
Sementara untuk pengeluaran pribadi naik hanya 0,1 persen, kecepatan yang lebih moderat dari tingkat pertumbuhan 0,6 persen di April.
"Kami masih melihat pengeluaran tumbuh, secara bertahap kehilangan momentum," kata ekonom Wells Fargo Shannon Seery.
Namun dia menyampaikan ke pasar tenaga kerja yang kuat dan neraca rumah tangga yang kuat.
Indeks sentimen konsumen yang dirilis oleh Survei Konsumen Universitas Michigan (UM) naik menjadi 64,4 pada Juni, naik dari 59,2 pada Mei dan 50,0 pada periode yang sama tahun lalu.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0911 dolar AS dari 1,0867 dolar pada sesi sebelumnya, dan poundsterling Inggris naik menjadi 1,2693 dolar AS dari 1,2613 dolar pada sesi sebelumnya.