Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif dalam acara 41st Senior Officials Meeting on Energy ASEAN (41st ASEAN SOME).
Annisa Ayu Artanti • 19 June 2023 14:33
Jakarta: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif membeberkan kunci untuk mempercepat transisi energi, khususnya di kawasan Asia Tenggara dalam acara 41st Senior Officials Meeting on Energy ASEAN (41st ASEAN SOME).
Dia menjelaskan, pemerintah Indonesia mendorong dukungan berkelanjutan dan kolaborasi untuk memastikan kemitraan yang inovatif, pembiayaan yang berkelanjutan dan inklusif, serta akses ke teknologi yang diperlukan dan efektif untuk mempercepat transisi energi
"Lanskap energi global didesak untuk bertransaksi secara berkelanjutan dari ekonomi berbasis fosil menuju ekonomi rendah karbon, dengan cara yang inklusif dan adil, sembari mempertimbangkan keadaan, kemampuan, dan prioritas nasional," kata Arifin di Sekretariat ASEAN Jakarta, Senin, 19 Juni 2023.
Arifin menyebutkan kunci mempercepat transisi energi bersih selain platform pipa gas trans-ASEAN (Trans-ASEAN Gas Pipeline/TAGP) dan jaringan listrik ASEAN adalah keberadaan mineral kritis.
Mineral kritis atau critical raw materials adalah mineral yang dapat digunakan untuk inovasi teknologi berbasis energi bersih dan terbarukan.
Permintaan global akan mineral kritis untuk mengembangkan teknologi energi bersih meningkat secara signifikan.
Data dari International Energy Agency (IEA) menyatakan bahwa mobil listrik membutuhkan input mineral enam kali lipat dari mobil konvensional.
Sedangkan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) membutuhkan sumber daya mineral 13 kali lebih banyak daripada pembangkit listrik berbahan bakar gas berukuran serupa.
"Beberapa negara ASEAN seperti Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, dan Vietnam dikaruniai sumber daya mineral dalam jumlah besar antara lain nikel, timah, bauksit, dan logam tanah jarang, sehingga ASEAN dapat memainkan peran besar dalam rantai pasokan mineral kritis global," sebutnya.
Ia mengatakan perlunya mengembangkan unit pengolahan dan pemurnian mineral serta manufaktur untuk industri berbasis mineral, terutama untuk teknologi energi bersih.
Arifin juga menambahkan bahwa Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Indonesia adalah pemain kunci dalam industri manufaktur energi terbarukan seperti industri baterai solar PV dan kendaraan listrik.
"KTT ASEAN 2023 menyepakati penggunaan kendaraan listrik untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan dekarbonisasi sektor transportasi darat di kawasan guna mencapai Net Zero Emission (NZE)," ungkap Arifin.
Ia menuturkan negara-negara ASEAN pun telah berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik regional dengan melibatkan seluruh negara anggota ASEAN, dan meningkatkan industri kendaraan listrik dan menjadikan ASEAN sebagai pusat produksi global.