Bank Dunia Siap Bantu Negara-negara Atasi Perubahan Iklim

Kantor bank dunia. Foto: Unsplash.

Bank Dunia Siap Bantu Negara-negara Atasi Perubahan Iklim

Arif Wicaksono • 18 July 2023 12:35

Bangladesh: Presiden Bank Dunia Ajay Banga meluncurkan rencana baru untuk meregangkan neraca bank dan membantu negara-negara mengatasi perubahan iklim dan tantangan lainnya, tetapi mengatakan peningkatan modal pada akhirnya masih diperlukan.

Banga, mantan CEO Mastercard yang mengambil alih kepemimpinan Bank Dunia pada 2 Juni 2023, mengumumkan proposal baru untuk membuat neraca ekonomi lebih sehat selama pertemuan pejabat keuangan dari Kelompok 20 ekonomi utama di Gandhinagar, India.

Langkah-langkah baru, yang masih didiskusikan dengan negara-negara pemegang saham, merupakan langkah awal yang disetujui pada April yang akan meningkatkan pinjaman Bank Dunia hingga USD50 miliar selama dekade berikutnya.

AS, pemegang saham terbesar bank tersebut, memulai dorongan untuk reformasi pada Oktober. Kemudian mencalonkan Banga untuk menggantikan mantan presiden David Malpass dengan mandat khusus untuk mempercepat evolusi lembaga yang berusia hampir 70 tahun itu.

Menteri Keuangan AS Janet Yellen minggu ini menyerukan lebih banyak pekerjaan untuk mereformasi Bank Dunia dan bank pembangunan multilateral lainnya, dengan mengatakan peningkatan modal akan dilakukan hanya setelah mereka melakukan perubahan untuk memperluas kapasitas mereka guna membantu negara-negara mengatasi perubahan iklim dan tantangan lainnya.

"Kami membuat kemajuan cepat. Kami sedang membangun bank yang lebih baik, tetapi pada akhirnya kami membutuhkan bank yang lebih besar," tegas dia, dilansir Channel News Asia, Selasa, 18 Juli 2023.

Rencana tersebut dapat menghasilkan puluhan miliar pinjaman tambahan dengan mengizinkan pemegang saham untuk menjamin pinjaman jika negara tidak dapat membayarnya kembali, sebuah langkah yang menurut Bank Dunia akan memungkinkannya menghasilkan USD6 pinjaman baru untuk setiap USD1 jaminan selama periode 10 tahun atau USD30 miliar untuk setiap USD5 miliar.

Pada langkah lain, bank juga dapat menerbitkan instrumen modal hibrida baru yang memungkinkan pemegang saham untuk berinvestasi dalam obligasi, yang memungkinkannya meningkatkan pinjaman hingga USD6 miliar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)