AS Lancarkan Serangan ke Kapal Kurir Narkoba di Karibia, Enam Orang Tewas

Jet tempur F-16 milik AS saat mengudara. Foto: EFE-EPA

AS Lancarkan Serangan ke Kapal Kurir Narkoba di Karibia, Enam Orang Tewas

Fajar Nugraha • 15 October 2025 06:05

Caracas: Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat telah melancarkan serangan udara lainnya terhadap sebuah kapal di lepas pantai Venezuela, sekali lagi menuduh kapal tersebut mengangkut narkoba.

Dalam sebuah unggahan media sosial pada hari Selasa, Trump mengatakan enam orang tewas dalam pengeboman terbaru tersebut.

“Di bawah Otoritas Tetap saya sebagai Panglima Tertinggi, pagi ini, Menteri Perang, memerintahkan serangan kinetik mematikan terhadap sebuah kapal yang berafiliasi dengan Organisasi Teroris Tertunjuk (DTO),” tulis Trump, seperti dikutip dari Al Jazeera, Rabu 15 Oktober 2025.

“Serangan itu dilakukan di Perairan Internasional, dan enam pria narkoteroris di atas kapal tewas dalam serangan itu. Tidak ada pasukan AS yang terluka,” ujar Trump.

Trump tidak memberikan bukti apa pun untuk mengonfirmasi tuduhannya bahwa kapal itu “melakukan perdagangan narkoba”.

Namun, seperti serangan-serangan sebelumnya, ia membagikan video pengeboman yang tidak dirahasiakan, yang tampaknya memperlihatkan sebuah perahu kecil yang tampak hanyut di air, tidak bergerak, sebelum rudal AS menghantam.

Serangan terbaru ini diyakini sebagai pengeboman AS kelima di Laut Karibia. Para ahli dan kelompok hak asasi manusia menggambarkan serangan AS sebagai pelanggaran hukum internasional yang jelas karena pengedar narkoba tidak memenuhi syarat sebagai kombatan bersenjata.

Meskipun legalitasnya masih dipertanyakan, serangan-serangan tersebut telah menjadi hal yang lumrah selama satu setengah bulan terakhir.

Serangan pertama terjadi pada 2 September, menewaskan 11 orang. Dua serangan selanjutnya terjadi pada 15 dan 19 September, dengan masing-masing menewaskan tiga orang.

Kemudian, serangan keempat terjadi pada 3 Oktober, dengan Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengklaim empat korban jiwa di atas kapal tersebut. Serangan hari Selasa menambah jumlah korban tewas yang diketahui menjadi 27.

Menargetkan Kartel dengan Kekuasaan Eksekutif

Dalam setiap kasus, Trump dan para pejabatnya mengklaim bahwa serangan udara diperlukan untuk mencegah "teroris narkotika" mencapai AS dengan kargo mematikan mereka, meskipun tidak jelas siapa yang berada di kapal-kapal kecil tersebut, apa yang mereka bawa, dan apa tujuan mereka.

Kapal-kapal yang diduga mengangkut narkoba sering kali dicegat oleh pasukan AS di laut sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk menghentikan pengangkutan narkoba ke negara tersebut.

Namun, para kritikus mengatakan serangan mematikan tersebut mencerminkan desakan Trump untuk kekuasaan eksekutif dengan sedikit batasan, baik di dalam maupun luar negeri.

Namun, Trump telah berupaya meletakkan dasar bagi tindakan internasional terhadap kartel narkoba, melalui serangkaian tindakan dan pernyataan eksekutif.

Pada awal Oktober, misalnya, pemerintahan Trump mengeluarkan memo kepada Kongres yang menyatakan bahwa presiden telah menetapkan bahwa AS terlibat dalam "konflik bersenjata non-internasional" dengan kartel-kartel tersebut, yang ia gambarkan sebagai "pejuang yang melanggar hukum".

Dan pada Agustus, muncul laporan berita bahwa Trump diam-diam telah menandatangani perintah terpisah yang mengizinkan serangan militer terhadap jaringan perdagangan narkoba.

Hal ini melanjutkan kampanye berbulan-bulan yang dilakukan oleh pemerintahan Trump untuk mengkategorikan ulang perdagangan narkoba sebagai tindakan permusuhan asing.

Sejak Februari, pemerintahan Trump telah berupaya melabeli berbagai kelompok kriminal dan narkotika sebagai "organisasi teroris asing" (FTO), sebuah langkah yang menurut kelompok hak asasi manusia dapat membuka jalan bagi operasi militer AS di luar negeri.

Pekan lalu, Senat AS menolak rancangan undang-undang yang diajukan oleh segelintir senator Demokrat yang akan mewajibkan persetujuan cabang legislatif untuk setiap serangan di masa mendatang terhadap kapal-kapal perdagangan narkoba.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)