Acara penutupan di The Dome Senayan Park menandai komitmen seluruh elemen ekosistem musik nasional untuk membangun industri yang lebih adil dan berdaya saing
Whisnu Mardiansyah • 12 October 2025 14:32
Jakarta: Konferensi Musik Indonesia (KMI) 2025 resmi ditutup setelah berlangsung selama tiga hari. Acara penutupan di The Dome Senayan Park menandai komitmen seluruh elemen ekosistem musik nasional untuk membangun industri yang lebih adil dan berdaya saing.
Penutupan konferensi menghasilkan rekomendasi strategis dan Deklarasi KMI 2025. Dokumen ini menjadi dasar pembentukan Tim Kerja Bersama Pemajuan Ekosistem Musik Indonesia.
Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha Djumaryo, didampingi Dirjen Kebudayaan Ahmad Mahendra, mengumumkan tiga keputusan utama konferensi. Keputusan pertama adalah pembentukan Tim Kerja Bersama Pemajuan Ekosistem Musik di Indonesia sebagai wadah koordinasi lintas sektor.
“Apa yang kita lakukan dan hasilkan selama tiga hari di Konferensi Musik ini bukanlah akhir. Tapi, adalah awal babak baru perjalanan industri musik kita. Kita berharap akan ada Peta Jalan Musik Nasional, sebagai arah kebijakan jangka panjang pemajuan musik Indonesia,” tegas Wamenbud Giring, Minggu, 12 Oktober 2025.
Keputusan kedua, tim kerja akan menyusun Analisis dan Strategi Tindak Lanjut seluruh rekomendasi KMI 2025. Keputusan ketiga adalah dukungan penuh terhadap inisiatif Kementerian Hukum untuk membuat Instrumen Hukum yang Mengikat tentang Tata Kelola Royalti Hak Cipta di Lingkungan Digital.
Seluruh peserta juga menyatakan dukungan terhadap proposal Indonesia di WIPO. Proposal ini mendorong pembentukan instrumen hukum internasional mengenai tata kelola royalti di dunia digital.
Dalam Minutes of Conference, tercantum berbagai rekomendasi strategis yang dirumuskan secara kolektif. Rekomendasi tersebut mencakup kolaborasi lintas pemangku kepentingan dan reformasi kurikulum pendidikan musik yang menempatkan musik tradisi sebagai bagian utama.
Rekomendasi lain meliputi pengembangan database musik nasional, reformasi tata kelola royalti, dan penyederhanaan regulasi perizinan pertunjukan. Pemerintah juga didorong membangun venue berstandar internasional serta memberikan perlindungan sosial dan insentif fiskal bagi pekerja musik.
Pada momen penutupan, Wamenbud Giring menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh peserta. Ia juga mengenang almarhum Glenn Fredly sebagai sosok yang semangatnya terus hidup dalam perjuangan memajukan musik Indonesia.
Acara ditutup dengan seruan semangat "Konferensi Musik Indonesia, Satu Nada Dasar!" yang diteriakkan secara serempak. Sebagai penutup rangkaian, Wamenbud Giring bersama tamu undangan meresmikan Pasar Musik Jakarta Music Con 2025 di area Pulau 1 Senayan Park.