Lakon Indonesia melalui inisiatif internasionalnya, PINTU Incubator mempersembahkan koleksi kapsul hasil kolaborasi di Premiere Classe Paris. (Foto: Dok. Ist)
Paris: Lakon Indonesia melalui inisiatif internasionalnya, PINTU Incubator, dengan bangga mempersembahkan koleksi kapsul hasil kolaborasi di Premiere Classe Paris, salah satu ajang pameran mode paling berpengaruh di dunia. Kehadiran ini menandai langkah penting dalam memperkenalkan kekayaan wastra Indonesia ke panggung global sekaligus memperkuat dialog lintas budaya antara Indonesia dan Prancis.
Platform fashion bilateral
PINTU Incubator, sebuah inisiatif yang digagas oleh Lakon Indonesia, JF3 Fashion Festival, dan Kedutaan Prancis di Indonesia melalui Institut Français d’Indonesie, didirikan untuk mendukung talenta muda Indonesia agar dapat berkembang dan terhubung dengan pasar internasional. Sejak awal, PINTU menghadirkan program pendampingan, akses industri, dan eksposur global, sehingga kreativitas Indonesia dapat bersaing secara kontemporer dan profesional.
"PINTU Incubator lahir dari keyakinan bahwa warisan budaya Indonesia tidak hanya harus dilestarikan, tetapi juga diberi ruang untuk bertransformasi dan bersaing di tingkat internasional. Premiere Classe memberi kami kesempatan untuk menunjukkan bahwa karya dari Indonesia memiliki kualitas eksekusi, relevansi pasar, dan daya saing global," ujar Founder Lakon Indonesia & Co-initiator PINTU Incubator Thresia Mareta.
Koleksi Residency di Premiere Classe
Dalam edisi Paris kali ini, PINTU menampilkan hasil Residency Program, yaitu program yang mempertemukan desainer internasional dengan pengrajin lokal Indonesia:
Priscille Berthaud, lulusan École Duperré Paris, berkolaborasi dengan penenun di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ia menerjemahkan struktur tenun tradisional menjadi siluet elegan dengan sentuhan arsitektural.
(Foto: Dok. Ist)
Kozue Sullerot, desainer dari Enamoma (École Nationale de Mode et Matière-PSL Paris), bekerja sama dengan pembatik di Tegal, Jawa Tengah. Bersama-sama, mereka menghadirkan motif dan teknik baru yang memberi energi segar pada tradisi batik.
Kedua kolaborasi ini melahirkan koleksi kapsul yang memadukan kedalaman artistik dengan kesiapan pasar, bukan sekadar prototipe, melainkan lini mode yang siap bertemu pembeli internasional.
Brand lokal terkurasi: Denim It Up & Lil Public
Selain mempersembahkan koleksi Residency, tahun ini PINTU Incubator juga membawa dua
brand lokal terkurasi ke Paris: Denim It Up dan Lil Public. Kedua
brand ini telah melalui proses pengembangan intensif selama kurang lebih tujuh bulan dalam program PINTU, meliputi
mentoring, pendampingan bisnis, serta persiapan koleksi agar siap bersaing di pasar global. Didukung oleh Kementerian Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dan Disparekraf Jakarta, kehadiran dua
brand kurasi tersebut di Premiere Classe Paris menegaskan komitmen PINTU untuk tidak hanya merangkul kolaborasi lintas budaya, tetapi juga mengangkat potensi
brand Indonesia yang menjanjikan ke panggung internasional.
Program mentorship dengan para ahli
Sebagai bagian dari komitmennya, tahun ini PINTU Incubator kembali menghadirkan para ahli dari berbagai bidang industri mode untuk menjadi mentor bagi para peserta. Di antaranya adalah Direktur di École Duperré Paris Alain Soreil, yang baru-baru ini menandatangani MoU dengan PINTU untuk memperkuat kerja sama pendidikan dan pertukaran desainer.
"Kerja sama dengan PINTU merupakan langkah penting dalam memperluas jangkauan pendidikan mode. Melalui kolaborasi ini, para desainer Indonesia dapat mengakses perspektif internasional, sementara kami di Prancis juga belajar dari kekayaan tradisi tekstil Indonesia. Ini adalah pertukaran yang saling memperkaya," ujar Direktur École Duperré Paris Alain Soreil.
Lakon Indonesia: Fashion dengan tujuan
Didirikan oleh Thresia Mareta, Lakon Indonesia bukan sekadar label mode, melainkan sebuah ekosistem budaya yang mengintegrasikan desain, pemberdayaan perajin, dan kolaborasi global. Dengan filosofi 'Drawing the wisdom of the past into the future,' Lakon menerjemahkan warisan tekstil Indonesia ke dalam koleksi gaya hidup modern sekaligus membangun platform seperti PINTU untuk mendukung generasi desainer berikutnya.
Mempererat hubungan Indonesia-Prancis
Partisipasi di Premiere Classe menegaskan komitmen untuk mempererat hubungan budaya dan ekonomi antara Indonesia dan Prancis. PINTU telah mendapatkan pengakuan dari berbagai institusi Prancis, serta pembeli internasional berkat kualitas eksekusi dan posisinya yang unik. Dengan menempatkan perajin dan desainer sebagai pusat, setiap kolaborasi tidak hanya memiliki nilai artistik, tetapi juga keberlanjutan secara komersial.