Banjir Bandang di Bima, 2 Meninggal dan 6 Orang Masih Dicari

Banjir bandang di Kabupaten Bima, NTB. (Dok BNPB)

Banjir Bandang di Bima, 2 Meninggal dan 6 Orang Masih Dicari

Lukman Diah Sari • 3 February 2025 15:54

Jakarta: Sebanyak dua warga meninggal akibat banjir bandang di Kecamatan Wera dan Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), oada Minggu, 2 Februari 2025, pukul 18.10 Wita. Selain dua korban meninggal, saat ini sebanyak enam orang lainnya masih dicari. 

"Kondisi mutakhir pada Senin, 3 Februari 2025, pukul 12.00 WIB, air sudah surut. Fokus tim gabungan saat ini pada pencarian dan penyelamatan korban. Hingga siang ini, tim SAR gabungan masih melakukan penyisiran di pesisir pantai untuk pencarian korban hilang," jelas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan resmi, Senin, 3 Februari 2025.

Dia menjelaskan bahwa banjir bandang dipicu hujan dengan intensitas tinggi di hulu pegunungan Pulau Sangeang, membawa material kayu dan batu hingga menghatam rumah warga yang berada di lereng pegunungan. Hasil kaji cepat sementara Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima mencatat tujuh rumah panggung milik warga hanyut tersapu banjir.

"Akibat kejadian ini, sebanyak 99 orang terpaksa mengungsi sementara ke rumah kerabat dan masjid terdekat," ungkap dia. 

Baca: 

Jembatan Termanu di Kupang Rusak Diterjang Banjir, Empat Kecamatan Terisolasi


Dia mengungkap kerugian materil yang terdata antara lain tiga jembatan putus (Jembatan Tololai Desa Mawu, Jembatan Ujung Kalate Desa Nipa dan Jembatan Talapiti Desa Talapiti), satu ruas jalan hampir putus di Desa Nanga Wera. Seluas 40 hektare areal pertanian terdampak, tanaman padi milik warga terbawa banjir dan arela persawahan dipenuhi sedimen.

Pemerintah Kabupaten setempat melalui Dinas Sosial dan Puskesmas Wera melayani kebutuhan dasar korban dengan memberikan bantuan makanan siap saji dan pelayanan kesehatan. Sementara itu, yang terdiri dari Tim BPBD Kabupaten Bima, Tagana Dinsos, Basarnas, TNI, Polri, Pol PP, PMI, relawan dan masyarakat tengah melalukan operasi pencarian korban dan pembersihan lingkungan terdampak. Pemkab turut melakukan perbaikan pada jaringan listrik yang padam saat kejadian.

Selain banjir bandang, BNPB juga mencatat ada peristiwa angin kencang di Kabupaten Bima yang terdampak di Desa Pandai di Kecamatan Woha dan Desa Mandala di Kecamatan Wera. Dia menyebut kejadian angin kencang itu berdampak pada 5 KK atau 15 jiwa.

"Di desa Mandala, dua unit rumah dilaporkan russak berat akibat tiupan angin. Sementara di Desa Pandai, satu rumah rusak berat, satu rumah rusak sedang, dan satu rumah rusak berat," jelas dia. 

Bupati Bima sebelumnya telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor: 188.45/56/07.4 Tahun 2025 tentang Penetapan Perpanjangan Kedua Status Tanggap Darurat Bencana Alam Hidrometeorologi di Wilayah Kabupaten Bima Tahun 2025. Perpanjangan kedua status tanggap darurat berlaku hingga tanggal 3 Februari 2025.

BNPB mengimbau masyarakat di Kabupaten Bima untuk meningkatkan kewaspadaan mengingat cuaca di wilayah ini masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. Kondisi ini diperkirakan masih dapat berlangsung hingga pkl 15:30 Wita

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)