Bentuk Dukungan Kadin Sukseskan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Menkes Budi Gunadi Sadikin (batik) bersama Ketum Kadin Anindya Bakrie. Foto: Istimewa.

Bentuk Dukungan Kadin Sukseskan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Anggi Tondi Martaon • 8 February 2025 11:22

Jakarta: Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie menyatakan siap mendukung program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) yang akan segera diluncurkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Senin, 10 Februari 2025. Program ini merupakan bagian dari inisiatif Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara luas.

Anin menyampaikan dukungan Kadin terhadap program PKG yaitu mendorong pembangunan nasional di bidang Kesehatan. Apalagi, Indonesia telah menjalin kerja sama India dalam pembangunan rumah sakit bertaraf internasional.

"Karena (total penduduk Indonesia) 295 juta orang kan. Jadi kalau kita melihat gabungan dari PKG, tadi kami bicara dengan Pak Menteri (Menkes) yang sesuai dengan program quick win Pak Presiden, dari mulai bicara pemberantasan tuberculosis, program pemeriksaan kesehatan gratis, sampai kepada investasi di bidang kesehatan itu luar biasa, sangat cocok dengan peran Kadin," kata Anin melalui keterangan tertulis, Sabtu, 8 Februari 2025.

Namun, Kadin sudah mempersiapkan langkah awal dalam mendukung program PKG. Di antaranya, berpartisipasi dengan menggelar program PKG di lingkungan keluarga besar Kadin Indonesia terlebih dulu.

Selain itu, Anin menyampaikan Kadin bakal diikutsertakan dalam implementasi program PKG. Namun, teknisnya masih dibahas, termasuk kemungkinan pemeriksaan dilakukan langsung di fasilitas milik perusahaan anggota Kadin Indonesia. 
 

Baca juga: 

Kemenkes Tegaskan Efisiensi Anggaran tak Ganggu Program Cek Kesehatan Gratis


Diharapkan, kolaborasi tersebut dapat membuat implementasi PKG berjalan efektif. Sekaligus mendorong sektor kesehatan sebagai peluang investasi strategis di Indonesia.

Selain itu, Anin mengatakan pembahasan bersama Menkes Budi menyasar perihal penyatuan platform kesehatan. Serta, rencana pembuatan laporan riset bersama terkait peluang investasi di sektor kesehatan nasional guna mewujudkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat.

"Jadi saya rasa sangat seru, karena rapat dengan Pak Menkes ini bukan saja rapat biasa, tapi justru membuat suatu semangat untuk bisa berbuat langsung kepada masyarakat luas. Karena siapa yang tidak mau hidup lebih lama dan lebih sehat serta bisa membuat produktivitas," sebut dia.

Anin menekankan peningkatan kesehatan masyarakat berkontribusi langsung terhadap perekonomian. Dengan masyarakat yang lebih sehat dan produktif, diharapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat mencapai 8 persen per tahun.

“Kalau masyarakat hidup lebih lama, lebih sehat, dan lebih produktif, maka pendapatan per kapita bisa meningkat. Mudah-mudahan target pertumbuhan ekonomi 8 persen dapat tercapai,” jelas Anin.

Dalam kesempatan itu, Menkes Budi mengungkapkan, banyak peluang bisnis di bidang kesehatan, mulai dari pembangunan rumah sakit, penyediaan alat-alat kesehatan berteknologi modern, bisnis farmasi hingga healthcare tourism. Menkes mencontohkan, pembangunan rumah sakt di daerah perbatasan seperti di Kupang, NTT, dan Papua akan berpotensi dapat menarik devisa.

“Orang Timor Leste akan memilih berobat ke Kupang. Orang Papua Nugini dan negara sekitarnya akan memilih rumah sakit di Papua daripada rumah sakit di negara lain yang jauh,“ kata Budi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)