Banjir kembali melanda sejumlah kawasan di Kota Semarang Kamis malam, 16 Januari 2025. Dokumentasi/ Media Indonesia
Semarang: Bencana banjir melanda Kota Semarang, Jawa Tengah, usai hujan lebat mengguyur kawasan di Kabupaten Semarang. Derasnya hujan juga mengakibatkan Sungai Babon kembali meluap hingga Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang terendam dengan ketinggian 80 centimeter.
Puluhan warga hingga pagi masih bertahan mengungsi di balai RW dan masjid setempat karena banjir telah merendam rumah dan khawatir Ajan semakin meninggi seperti terjadi tahun lalu yang mencapai ketinggian tiga meter.
"Banjir merendam Kamis (16)1) pukul 19.00 WIB, warga bergerak mengungsi karena air sudah masuk rumah," kata Ketua RW 26 Perumahan Dinar Indah, Meteseh, Catur, Jumat, 17 Januari 2025.
Hingga dini hari banjir masih merendam hingga ketinggian 80 centimeter, hal ini karena air mengalir di Sungai Babon yang berada di sebelah perumahan meluap, sehingga terus masuk ke dalam komplek perumahan dan membanjiri puluhan rumah.
"Hujan lebat di kawasan di Kabupaten Semarang membuat volume air sungai meningkat," jelasnya.
Hal serupa diungkapkan Mujiat,45, ojek online di Kota Semarang bahwa akibat hujan lebat mengguyur sejak petang, banjir Mukai menggenang sejumlah ruas jalan dan kawasan, sehingga selain banyak warga memilih berteduh juga menghindari genangan hingga setinggi 20 centimeter.
"Air mengalir deras dari drainase dan menutupi ruas jalan," ungkapnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro P Martanto, mengatakan banjir melanda Perumahan Dinar Indah tersebut terjadi akibat sungai di sekitar perumahan itu meluap, sehingga air langsung mengalir ke perumahan yang cukup rendah dibawah bagi jalan, meskipun berdasarkan inventarisasi sementara tanggul sungai tidak jebol.
Hujan lebat di kawasan di Kabupaten Semarang, menurut Endro Martanto, merupakan hulu Sungai Babon dan sejumlah sungai lain membuat volume air sungai meningkat tajam, sehingga banjir langsung merendam sejumlah kawasan di Kota Semarang, sedangkan di kawasan lain banjir Katena drainase tersumbat hingga air menutup jalan raya dan jalan di perkampungan penduduk.
"Kita langsung menurunkan petugas untuk melakukan penanganan hingga banjir surut pada dini hari, sedangkan puluhan warga mengungsi masih dilakukan pendataan," ujarnya.