Uji terbang Starship terbaru SpaceX berakhir dengan kegagalan tak lama setelah peluncuran dari Texas, Amerika Serikat. Foto: VCG
Fajar Nugraha • 17 January 2025 13:47
Texas: Uji terbang Starship terbaru SpaceX berakhir dengan kegagalan tak lama setelah peluncuran dari Texas, Amerika Serikat (AS) pada Kamis 16 Januari 2025. Roket besar, yang dirancang untuk misi luar angkasa, hancur beberapa menit setelah lepas landas dalam upaya uji ketujuh.
Meledaknya roket menjadi kemunduran yang tak terduga setelah perusahaan yang dipimpin Elon Musk itu telah membuat kemajuan yang mantap dalam meningkatkan kemampuan kendaraan tersebut.
"Kecelakaan itu memaksa penerbangan maskapai di atas Teluk Meksiko untuk mengubah arah guna menghindari jatuhnya puing-puing. Itu juga merupakan kemunduran bagi program roket andalan Elon Musk," laporan dari CGTN, Jumat 16 Januari 2025.
Kontrol misi SpaceX kehilangan kontak dengan Starship yang baru ditingkatkan, yang membawa muatan uji pertama berupa satelit tiruan tetapi tanpa awak, delapan menit setelah lepas landas dari fasilitas roket Texas.
Pesawat luar angkasa SpaceX Starship Penerbangan 7 diluncurkan dari Boca Chica, Texas, pada pukul 17:38 waktu setempat. Awalnya, pengujian berjalan lancar, dengan tahap atas terpisah dari pendorong Super Heavy hampir empat menit setelah penerbangan sesuai rencana. Namun, komunikasi dengan tahap atas terputus tak lama setelah pemisahan.
SpaceX mengonfirmasi insiden tersebut, dengan menyatakan bahwa wahana tersebut mengalami "pembongkaran cepat yang tidak terjadwal" selama pendakian. Perusahaan melaporkan bahwa tim sedang meninjau data penerbangan untuk menentukan akar penyebabnya.
Elon Musk membagikan analisis awal yang menunjukkan kebocoran propelan di atas sekat api mesin mungkin telah menciptakan tekanan berlebihan, yang menyebabkan kegagalan. Ia meyakinkan bahwa "versi yang ditingkatkan" dari wahana dan pendorong siap untuk peluncuran berikutnya, kemungkinan dalam waktu satu bulan.
Rekaman yang belum diverifikasi beredar daring, memperlihatkan bola api terang melesat di langit di atas Port-Au-Prince, Haiti, dengan jejak asap.
Meskipun tahap atas hilang, roket Super Heavy berhasil kembali ke landasan peluncuran tujuh menit setelah lepas landas. Pendaratan terkendali tersebut memicu sorak sorai dari tim kontrol darat SpaceX, yang menandai keberhasilan sebagian dalam misi uji coba.
Badan Penerbangan Federal AS (FAA) mengakui adanya "anomali" selama misi tersebut. FAA mengalihkan sementara pesawat di area tersebut karena puing-puing yang jatuh, tetapi mengonfirmasi bahwa operasi normal telah dilanjutkan.