Dukung Gelar Pahlawan Soeharto, NasDem Lihat dari Sisi Moral dan Kontribusi Bangsa

Ketua Fraksi NasDem DPR, Viktor Bungtilu Laiskodat. Foto: Dok. NasDem.

Dukung Gelar Pahlawan Soeharto, NasDem Lihat dari Sisi Moral dan Kontribusi Bangsa

Fachri Audhia Hafiez • 28 October 2025 04:45

Jakarta: Fraksi NasDem mendukung wacana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Presiden ke-2 RI, Soeharto. NasDem menyatakan sikap ini berdasarkan sisi moral dan kontribusi yang telah diberikan ke bangsa.

“Penetapan gelar pahlawan harus melalui pertimbangan komprehensif, bukan hanya dari sisi politik, tetapi juga moral, historis, dan kontribusi nyata terhadap bangsa," kata Ketua Fraksi NasDem DPR, Viktor Bungtilu Laiskodat, melalui keterangan tertulis, Senin, 27 Oktober 2025.
 


Dia menekankan Fraksi NasDem DPR mendukung upaya pemerintah dan Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan menganugerahkan gelar pahlawan nasional untuk Soeharto dengan berbagai pertimbangan yang arif dan bijaksana.

Viktor mengatakan setiap tokoh bangsa memiliki jejak pengabdian yang patut diapresiasi. Dia menilai penting bagi masyarakat untuk melihat rencana ini secara arif dan tidak terjebak pada penilaian yang sempit.

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang arif menghargai pengabdian dan kontribusi tokoh terhadap bangsa dan negara. Setiap era memiliki tantangan dan keputusan besar yang diambil demi keberlangsungan negara. Dalam konteks itu, kita perlu menilai secara objektif peran Presiden Soeharto dalam membangun fondasi ekonomi dan menjaga stabilitas nasional,” ujar Viktor.

Viktor mengatakan pada masa kepemimpinan Soeharto, Indonesia mampu mencapai sejumlah kemajuan signifikan di sektor ekonomi, infrastruktur, dan pendidikan. Kepemimpinan nasional senantiasa meletakkan tujuannya demi menebar manfaat dan mewakafkan diri untuk bangsa dan negara.


Presiden ke-2 RI, Soeharto. Foto: Dok. Program Melawan Lupa Metro TV.

“Tidak ada pemimpin yang sempurna. Setiap masa memiliki kelebihan dan kekurangannya. Yang penting adalah bagaimana kita mengambil pelajaran dari masa lalu untuk memperkuat nilai-nilai demokrasi, keadilan, dan kemanusiaan hari ini,” ungkap Viktor.

Ia berharap, proses ini menjadi momentum bagi bangsa Indonesia untuk memperkuat rekonsiliasi sejarah. Sekaligus menumbuhkan semangat kebangsaan yang inklusif.

“Kita perlu memandang masa lalu sebagai cermin. Dari sana, kita bisa melangkah dengan lebih dewasa dalam membangun masa depan,” ucap Viktor.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fachri Audhia Hafiez)