Para pemimpin ASEAN pada KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia. Foto: ASEAN
Jakarta: Kuala Lumpur, Malaysia saat ini menjadi tuan rumah pertemuan KTT ke-47 ASEAN dan diikuti oleh 11 anggota blok Asia Tenggara itu. Tetapi tidak banyak yang tahu siapa negara pendiri dari ASEAN dan latar belakang pembentukannya.
Menurut sejarah, Association of South East Asian Nations (ASEAN) ini dibentuk pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Organisasi ini didirikan dengan tujuan memperkuat kerja sama regional di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya untuk menciptakan kawasan Asia Tenggara yang damai, stabil, dan sejahtera.
ASEAN lahir melalui Deklarasi Bangkok yang ditandatangani oleh lima negara pendiri, yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.
Berikut penjelasan singkat tentang masing-masing negara pendiri dan perannya dalam pembentukan ASEAN:
1. Indonesia
Sebagai negara dengan wilayah dan populasi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia berperan penting sebagai penggerak utama kerja sama regional. Menteri Luar Negeri Adam Malik menjadi salah satu tokoh kunci dalam penandatanganan Deklarasi Bangkok.
Indonesia mendorong pembentukan ASEAN untuk memperkuat stabilitas kawasan di tengah ketegangan Perang Dingin dan konflik ideologi yang kala itu melanda Asia Tenggara.
2. Malaysia
Malaysia, melalui Menteri Luar Negeri Tun Abdul Razak, melihat ASEAN sebagai wadah untuk memperbaiki hubungan antarnegara di kawasan yang sempat tegang akibat konfrontasi politik. Malaysia berperan aktif dalam merumuskan prinsip-prinsip dasar ASEAN yang menekankan kerja sama tanpa campur tangan urusan internal negara lain.
3. Filipina
Filipina diwakili oleh Menteri Luar Negeri Narciso R. Ramos. Negara ini memandang pembentukan ASEAN sebagai langkah untuk memperkuat solidaritas regional dan mempercepat pembangunan ekonomi. Filipina juga berperan dalam memperkenalkan gagasan kerja sama kebudayaan dan pendidikan antarnegara ASEAN.
4. Singapura
Singapura baru merdeka dua tahun sebelum ASEAN berdiri. Melalui Menteri Luar Negeri S. Rajaratnam, Singapura melihat ASEAN sebagai peluang strategis untuk menjamin keamanan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang bergantung pada perdagangan regional. Rajaratnam menekankan pentingnya persatuan Asia Tenggara agar dapat bersaing secara global.
5. Thailand
Sebagai tuan rumah penandatanganan Deklarasi Bangkok, Thailand diwakili oleh Menteri Luar Negeri Thanat Khoman. Thailand berperan sebagai mediator dan penengah dalam proses pembentukan ASEAN. Negara ini menegaskan pentingnya kerja sama damai antarnegara tetangga sebagai fondasi untuk kemajuan kawasan.
Makna Pembentukan ASEAN
Deklarasi Bangkok menjadi tonggak awal terbentuknya kerja sama regional yang hingga kini berkembang menjadi organisasi yang beranggotakan 10 negara Asia Tenggara.
Tujuan utama ASEAN meliputi:
- Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan kebudayaan di kawasan.
- Memelihara perdamaian dan stabilitas regional.
- Menyelesaikan perselisihan secara damai.
Namun yang paling penting adalah, pembentukan ASEAN merupakan hasil kesadaran bersama lima negara pendiri untuk menjaga stabilitas dan memajukan kawasan Asia Tenggara. Peran aktif para pendirinya menjadikan ASEAN sebagai salah satu organisasi regional paling berhasil di dunia, yang kini memiliki pengaruh besar dalam urusan politik dan ekonomi global.
Keanggotaan ASEAN pun bertambah dengan bergabungnya negara Asia Tenggara lain seperti Brunei Darussalam, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Laos dan yang terakhir, Timor-Leste.