Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu 29 Oktober 2025/Dok. UMM.
Daviq Umar Al Faruq • 29 October 2025 23:14
Malang: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan masa depan bangsa berada di tangan pemuda yang siap berproses dan berkontribusi nyata. Pernyataan itu disampaikannya saat membuka Tanwir XXXIII Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
“IMM adalah kader yang kelak menjadi pemimpin negara ini. Jangan hanya berhenti pada wacana, tapi harus turun tangan mengeksekusi gagasan. Negara ini butuh anak muda yang punya visi dan keberanian mengambil keputusan,” ujar Bahlil, Rabu, 29 Oktober 2025.
Dalam orasinya, Bahlil menyoroti dua fokus kebijakan energi nasional: kemandirian energi dan transisi energi berkelanjutan. Ia menegaskan Indonesia tidak boleh terus bergantung pada impor bahan bakar yang dapat melemahkan kedaulatan ekonomi.
“Saya tegaskan, kita tidak bicara soal oplos bensin. Yang sedang kami kembangkan adalah etanol energi bersih yang bisa dibuat dari jagung dan singkong. Ini bukan akal-akalan, tapi langkah nyata agar Indonesia tidak terus bergantung pada impor,” tegas Bahlil.
Etanol mampu menggantikan sebagian kebutuhan bensin sekaligus menekan emisi karbon. Bahlil mencontohkan kesuksesan Brasil dan India dalam memanfaatkan etanol untuk mengurangi biaya impor dan meningkatkan nilai ekonomi pertanian.
“Indonesia punya bahan baku melimpah dari hasil pertanian. Saya ingin mahasiswa, termasuk kader IMM, ikut terlibat dalam pengembangan energi alternatif ini,” tambahnya.
Sebagai bentuk dukungan, Bahlil memberikan 10 beasiswa bagi kader IMM berprestasi di bidang energi dan kepemimpinan. Ia berharap generasi muda Muhammadiyah mampu menjadi pelopor inovasi yang memadukan nilai-nilai Islam, nasionalisme, dan kemajuan teknologi.
Rektor UMM Prof. Nazaruddin Malik mengapresiasi terselenggaranya Tanwir IMM di kampusnya. Menurutnya, forum ini menjadi ruang strategis untuk mengonsolidasikan gagasan besar tentang masa depan Indonesia.
“Tanwir IMM bukan sekadar forum seremonial, melainkan momentum untuk meneguhkan peran mahasiswa sebagai penggerak perubahan. Kami di UMM berkomitmen mendukung lahirnya generasi muda yang berani, cerdas, dan siap memimpin masa depan Indonesia,” pungkas Nazaruddin.