Latihan gabungan Bhakti Kanyini Ausindo 2025 turut menyedikan rumah sakit lapangan. Foto: Metrotvnews.com
Muhammad Reyhansyah • 30 October 2025 17:28
Bayah: Di tengah pelaksanaan latihan gabungan Bhakti Kanyini Ausindo 2025 (BKA25) yang mempertemukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Angkatan Pertahanan Australia (ADF) di Bayah, Banten, unsur medis TNI bersama Yayasan Buddha Tzu Chi dan Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (HIPGABI) menggelar layanan kesehatan gratis bagi warga sekitar.
Program ini menjadi bagian dari upaya kemanusiaan yang berjalan paralel dengan latihan militer multinasional bertema kesiapsiagaan dan penanggulangan bencana.
Letkol Laut (K/W) N Tyas, perwira perencana medis BKA25, menjelaskan kegiatan medical civic action ini menekankan semangat “Bhakti Kanyini”, yang berarti pengabdian tulus kepada masyarakat. Menurutnya, TNI berkolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari instansi sipil hingga lembaga non-pemerintah untuk memberikan pelayanan medis yang nyata bagi masyarakat di wilayah terdampak latihan.
“Jadi kami bahu-membahu untuk saling bekerjasama antara TNI, ADF, dan juga instansi pemerintah lainnya, serta beberapa organisasi sipil seperti Buddha Tzu Chi dan HIPGABI,” ujar Tyas, saat ditemui di Bayah, Kamis, 30 Oktober 2025.
“Kami membuka poli umum, poli gigi, serta membagikan kacamata gratis dengan target sekitar 200 hingga 300 pasien,” imbuh Tyas.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga melibatkan unsur TNI di wilayah Banten, termasuk Denkesia Serang, Rumah Sakit Kencana, dan Lanal Banten. Sebagian besar warga yang datang merupakan kelompok lanjut usia dengan keluhan kesehatan umum seperti nyeri sendi, gangguan pencernaan, dan tekanan darah tinggi.
Dari pihak sipil, dr. Ruth Oni Anggraini A, MARS, mewakili Yayasan Buddha Tzu Chi menuturkan bahwa keikutsertaan mereka merupakan bagian dari komitmen jangka panjang dalam tanggap darurat bersama TNI.
“Yayasan Buddha Tzu Chi sudah sejak tsunami Aceh berkomitmen turun dalam misi kemanusiaan. Kali ini kami bersama TNI menjalankan misi serupa dengan menyiapkan dokter gigi, dokter umum, perawat, dan apoteker,” ungkap Ruth.
Ia menegaskan, seluruh tenaga medis yang terlibat berasal dari berbagai unsur, termasuk Dinas Kesehatan Lebak dan TNI, dengan sistem kerja kolaboratif.
“Kami tidak pernah berdiri sendiri. Semua dilakukan dengan koordinasi lintas lembaga agar masyarakat bisa mendapatkan layanan kesehatan secara cepat dan layak,” kata tutur Ruth.
Latihan Bhakti Kanyini Ausindo 2025 menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Indonesia dan Australia memperkuat diplomasi pertahanan non-tradisional di Indo-Pasifik. Lewat kerja sama ini, kedua negara berkomitmen memastikan bahwa kesiapsiagaan dan kemanusiaan tetap menjadi fondasi utama hubungan pertahanan bilateral.