 
                    Direktur Latihan BKA 2025 Brigadir Jenderal TNI Edi Saputra di lokasi latihan gabungan terpadu Bhakti Kanyini Ausindo 2025 (BKA25). Foto: Metrotvnews.com
Muhammad Reyhansyah • 31 October 2025 09:18
                        Bayah: Latihan gabungan terpadu Bhakti Kanyini Ausindo 2025 (BKA25) antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Australian Defence Force (ADF) resmi ditutup di Bayah, Lebak, Banten. 
Latihan yang berlangsung sejak 20 Oktober ini menandai komitmen berkelanjutan kedua negara dalam memperkuat interoperabilitas dan kesiapsiagaan menghadapi bencana di kawasan Indo-Pasifik.
Direktur Latihan BKA 2025 Brigadir Jenderal TNI Edi Saputra, S.I.P., M.Han menjelaskan, rangkaian kegiatan telah berlangsung secara bertahap, dimulai dari table top exercise hingga latihan lapangan yang mensimulasikan penanganan gempa bumi dan tsunami. Selama kegiatan, pasukan gabungan dari Indonesia dan Australia juga melakukan berbagai operasi sosial dan edukasi kebencanaan bagi masyarakat sekitar.
“Latihan ini dimulai dari top table exercise, kemudian dilanjutkan dengan field training exercise yang mensimulasikan penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami di Indonesia,” ujar Brigjen Edi di Bayah, Kamis, 30 Oktober 2025. 
“Kami juga mengadakan kegiatan sosial agar masyarakat di Bayah memahami langkah yang harus dilakukan bila bencana benar-benar terjadi, termasuk koordinasi dengan BPBD, PMI, dan lembaga tanggap darurat lainnya,” imbuh Brigjen Edi.
Selama latihan, TNI dan ADF menggelar simulasi pencarian dan penyelamatan di darat dan laut, evakuasi udara, serta pembangunan fasilitas tanggap darurat. Latihan juga mencakup uji penerapan prosedur operasi standar (SOP) gabungan antara Indonesia dan Australia dalam menghadapi bencana besar di wilayah perbatasan atau kawasan regional.
“Kerja sama ini memastikan bahwa bila terjadi bencana, kita telah memiliki SOP bersama antara Australia dan Indonesia untuk melaksanakan bantuan secara terpadu kepada masyarakat,” kata Brigjen Edi.
Latihan Bhakti Kanyini Ausindo diselenggarakan secara bergantian setiap tahun, dengan edisi 2024 digelar di Australia dan tahun ini di Indonesia. Latihan berikutnya akan kembali dilaksanakan di Australia pada 2026. Brigjen Edi menegaskan bahwa kesinambungan latihan ini menjadi bukti nyata kuatnya kerja sama pertahanan kedua negara dalam bidang kemanusiaan dan penanggulangan bencana.
“Kami berharap kerja sama yang selama ini telah terjalin antara TNI, ADF, dan seluruh komponen tanggap darurat dapat terus dipertahankan,” ujar Brigjen Edi 
“Semakin baik kesiapan kita, semakin besar peluang untuk meminimalkan dampak bencana dan menyelamatkan lebih banyak nyawa,” tambah Brigjen Edi.
Latihan Bhakti Kanyini Ausindo 2025 melibatkan sekitar 350 personel gabungan dari TNI, ADF, US Marine Corps, dan F-FDTL (Timor Leste), serta berbagai instansi sipil seperti BNPB, Basarnas, dan PMI. Nama Bhakti Kanyini, yang berarti “pengabdian tulus”, mencerminkan semangat kemanusiaan lintas batas yang menjadi fondasi dari kolaborasi pertahanan Indonesia dan Australia di kawasan Indo-Pasifik.