Ilustrasi. Foto: MI/Susanto.
Jakarta: Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan hari ini mengalami pelemahan. Padahal saat perdagangan pagi, pasar modal Indonesia itu berada di zona hijau dan sempat meroket cukup tinggi.
Berdasarkan pemantauan, IHSG pada awal pembukaan langsung melejit tinggi. Sayang menjelang penutupan perdagangan sesi pertama, IHSG harus rela kehilangan tajinya.
Ambruknya pasar
saham berlanjut pascajeda istirahat siang. Beruntung menjelang penutupan perdagangan, IHSG masih sempat menguat cukup signifikan, meski masih tak mampu keluar tekanan di zona merah.
Mengutip laman RTI, Selasa, 1 Juli 2025, IHSG ditutup di posisi 6.915,36 atau turun 12,31 poin, setara 0,18 persen.
Saat bel pembukaan perdagangan, IHSG bertengger di posisi 6.954,38. Gerak indeks sempat menyentuh level tertinggi di posisi 7.971,23 dan level terendahnya di 6.885.13.
Adapun volume perdagangan hari ini tercatat sebanyak 17,05 miliar lembar saham senilai Rp11,26 triliun. Sebanyak 356 saham melemah, 245 saham menguat, dan 191 saham stagnan.
(Ilustrasi pergerakan saham pada IHSG. Foto: Medcom.id)
Sempat diramal menguat
Awalnya, riset harian Samuel Sekuritas memperkirakan IHSG akan bergerak menguat di sepanjang perdagangan hari ini. Kondisi tersebut didorong oleh sentimen positif pasar Amerika Serikat (AS) dan regional.
Pasar saham AS sendiri ditutup menguat pada Senin (30/6). Dow naik 0,63 persen, S&P 500 naik 0,52 persen, Nasdaq naik 0,48 persen. Pasar AS ditutup menguat di tengah tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan dagang.
Sementara Bursa Asia ditutup mayoritas menguat Senin (30/6). Kospi naik 0,46 persen, Hang Seng turun 0,87 persen, Nikkei naik 0,84 persen, dan Shanghai naik 0,59 persen. Sedangkan
IHSG ditutup menguat 0,44 persen ke level 6,927.7.
Pada perdagangan Selasa (1/7) pagi ini, Kospi tercatat menguat 1,80 persen, sedangkan Nikkei mencatatkan pelemahan 0,89 persen.