Dedi Mulyadi Minta Alih Fungsi Lahan di Kawasan Puncak Dihentikan

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Foto: MI/Reza Sunarya.

Dedi Mulyadi Minta Alih Fungsi Lahan di Kawasan Puncak Dihentikan

Roni Kurniawan • 3 March 2025 14:26

Bandung: Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bakal mengkaji penyebab banjir hingga meluapnya Sungai Jayanti di Kabupaten Bogor pada Minggu, 2 Maret 2025. Dedi Mulyadi pun menginstruksikan agar pengalihan lahan di kawasan Puncak Bogor agar dihentikan.

Dedi sangat prihatin atas banjir yang terjadi di Bogor hingga merendam permukiman warga. Ia pun meminta Pemda setempat untuk gerak cepat membantu masyarakat terdampak.

"Saya belum mengetahui secara pasti penyebab utama meluapnya Sungai Jayanti, namun hal ini perlu segera dikaji agar solusi yang tepat dapat diambil," ujar Dedi Mulyadi melalui Humas Jabar, Senin, 3 Maret 2025.
 

Baca: Banjir Bandang di Cisarua Puncak, 1 Orang Meninggal Terseret Arus

Dedi menegaskan, alih fungsi lahan di kawasan Puncak Bogor harus segera dihentikan demi menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah bencana lebih lanjut. Karena diakui Dedi, terdapat lebih dari seribu hektare lahan perkebukan beralih fungsi.

"Berdasarkan data yang kami miliki, lebih dari seribu hektare lahan perkebunan teh di Puncak telah beralih fungsi. Ini menjadi perhatian serius karena berpotensi memperburuk kondisi lingkungan," tandas Dedi.

Dedi pun berencana berkoordinasi dengan pihak terkait, seperti PTPN dan Perhutani Jabar, untuk mengembalikan fungsi konservasi lahan yang telah berubah.

"Kita tidak boleh hanya memikirkan keuntungan ekonomi jangka pendek. Sejak zaman kolonial, Belanda menanam teh di kawasan ini bukan hanya untuk produksi, tetapi juga sebagai bagian dari upaya konservasi lingkungan dan perlindungan lahan," tegasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)