Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Foto: Dok Kemenperin
Al Abrar • 5 March 2025 15:30
Jakarta: Kementerian Perindustrian mencatat pertumbuhan lapangan kerja di sektor manufaktur mengalami peningkatan signifikan. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas), rasio penyerapan tenaga kerja baru dibandingkan dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) mencapai 1 banding 20 pada tahun 2024.
Artinya, untuk setiap satu pekerja yang mengalami PHK, industri manufaktur mampu menciptakan dan menyerap 20 tenaga kerja baru. Rasio ini mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, yakni 1:5 pada 2022, meningkat menjadi 1:7 pada 2023, dan kini mencapai 1:20 di 2024. Kenaikan ini menunjukkan kinerja sektor manufaktur yang semakin baik dalam menciptakan lapangan kerja.
Data SIINas juga mencatat, jumlah tenaga kerja baru yang terserap oleh industri manufaktur yang mulai berproduksi pada tahun 2024 mencapai 1.082.998 orang. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan jumlah pekerja yang terkena PHK berdasarkan laporan Kementerian Ketenagakerjaan, yang mencatat total 48.345 orang terkena PHK sepanjang 2024.
Sebagai catatan, jumlah pekerja yang mengalami PHK dalam data tersebut tidak hanya berasal dari sektor manufaktur, tetapi merupakan total dari seluruh sektor ekonomi. Dengan rasio pertumbuhan lapangan kerja yang terus meningkat, industri manufaktur diharapkan dapat terus menjadi sektor andalan dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan, memang benar ada penutupan beberapa pabrik dan PHK. Dan, pihaknya menyampaikan empati kepada perusahaan industri dan pekerja yang mengalami hal tersebut.
"Kemenperin terus berupaya meningkatkan investasi baru di sektor manufaktur, mendorong munculnya industri baru untuk mulai berproduksi sehingga menyerap tenaga kerja baru lebih banyak dan menjadi alternatif lapangan kerja bagi pekerja yang terdampak PHK," ujar Agus Rabu, 5 Maret 2025.
Baca: Marak PHK, Menperin Dorong Industri Manufaktur Serap Banyak Pekerja |