Ribuan Warga Terdampak Banjir di Sumatra Barat dan Riau

Ilustrasi. Metrotvnews.com.

Ribuan Warga Terdampak Banjir di Sumatra Barat dan Riau

Atalya Puspa • 1 March 2025 18:22

Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan laporan terkini mengenai bencana banjir yang melanda sejumlah daerah di Indonesia pada Sabtu, 1 Maret 2025. Hujan dengan intensitas tinggi menjadi penyebab utama terjadinya banjir di berbagai wilayah, termasuk Sumatra Barat dan Riau.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan di Sumatra Barat, tiga kabupaten terdampak cukup parah, yakni Solok, Lima Puluh Kota, dan Pasaman. Banjir di Solok terjadi di satu kecamatan yang mencakup lima nagari. 

"Sebanyak 320 jiwa terdampak, dengan 84 rumah yang terendam dan 50 hektar lahan sawah gagal panen," ungkap Abdul Muhari dalam keterangannya, Sabtu, 1 Maret 2025.  

Meskipun debit air mulai menyusut pada Sabtu, 1 Maret 2025, warga masih harus membersihkan permukiman mereka dari sisa material yang terbawa banjir.
 

Baca juga: BNPB Ingatkan Masyarakat Tetap Waspada Banjir Selama Ramadan

Banjir melanda Nagari Lansap Kadap, Rao Selatan, Kabupaten Pasaman, mengakibatkan 50 kepala keluarga terdampak. Sementara itu, luapan enam sungai utama menyebabkan 366 kepala keluarga terdampak di tiga kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota. Sektor pertanian dan infrastruktur turut terdampak.

"Sebanyak 30 hektare lahan pertanian terdampak, ternak warga mati, budidaya ikan lele dan ikan nila gagal, serta tiga jembatan mengalami kerusakan. Akses jalan Lubuak Alai-Koto Lamo juga masih tidak bisa dilalui," jelas dia.

Selain di Sumatra Barat, banjir juga melanda Riau. Kabupaten Kampar menjadi salah satu daerah yang terdampak parah akibat luapan Sungai Sukaramai. 

"Sebanyak 5.306 jiwa terdampak, dengan lebih dari 1.300 rumah, dua masjid, dua fasilitas umum, dan satu fasilitas pendidikan terendam banjir," ungkapnya.
 
Baca juga: Warga Kebon Pala Santap Sahur di Tengah Banjir

Meskipun air telah mulai surut, wilayah ini masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dalam beberapa waktu ke depan.

Di Kota Pekanbaru, banjir merendam empat kecamatan dengan tinggi muka air berkisar antara 65-80 sentimeter, mengakibatkan 796 jiwa terdampak. Sementara di Kabupaten Kuantan Singingi, luapan Sungai Batang Kuantan menggenangi dua desa dengan 144 jiwa terdampak. Kondisi mutakhir menunjukkan air berangsur surut di wilayah ini.

Kabupaten Rokan Hulu juga mengalami banjir yang cukup luas. Sebanyak 33 desa di 11 kecamatan terdampak. 

"Sebanyak 5.332 kepala keluarga atau sekitar 21.070 jiwa mengalami dampak dari banjir ini. Genangan air masih bertahan dengan ketinggian bervariasi antara 30 hingga 100 sentimeter," kata Abdul Muhari. 

BPBD setempat terus melakukan evakuasi serta menyalurkan bantuan logistik bagi warga yang terdampak. BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana hidrometeorologi basah, terutama di tengah musim penghujan yang masih berlangsung. 

"Langkah mitigasi yang bisa dilakukan antara lain rutin membersihkan sungai dan saluran air, memantau kondisi cuaca terkini, serta memastikan jalur dan titik evakuasi yang aman," tutur Muhari.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)