Jakarta: Emas tetap menjadi aset strategis yang diandalkan negara-negara untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kepercayaan global. Dilansir dari laman AOL, berikut 10 negara dengan cadangan emas terbesar di dunia.
1. Amerika Serikat
Amerika Serikat (AS) menempati posisi pertama dengan cadangan 8.133,46 ton atau senilai Rp19.716 triliun. AS memiliki cadangan emas terbesar dunia yang sebagian besar disimpan di Fort Knox. Cadangan ini menjadi fondasi kepercayaan terhadap dolar AS sebagai mata uang global.
2. Jerman
Di posisi kedua terdapat Jerman dengan cadangan 3.351,53 ton atau senilai Rp8.125 triliun. Bundesbank secara aktif memulangkan emas dari AS dan Prancis sebagai bentuk kedaulatan ekonomi, sekaligus menjadi penopang stabilitas mata uang Jerman di kawasan Eropa.
3. Italia
Italia berada di urutan ketiga dengan 2.451,84 ton emas atau senilai Rp5.943 triliun. Bank Italia mempertahankan cadangan ini sebagai perlindungan dari gejolak ekonomi, dengan penyimpanan tersebar di Roma, New York, dan London.
4. Prancis
Prancis menempati posisi berikutnya dengan cadangan 2.436,94 ton atau senilai Rp5.907 triliun. Banque de France memanfaatkan emas sebagai jaminan transaksi internasional, dan sebagian besar cadangannya berasal dari era sistem Bretton Woods.
5. Tiongkok
Tiongkok berada di posisi kelima dengan cadangan 2.264,32 ton atau senilai Rp5.489 triliun. People’s Bank of China menambah cadangan emas sebagai strategi mendukung internasionalisasi yuan dan mengurangi ketergantungan pada dolar AS.
6. Swiss
Swiss menyusul dengan 1.039,94 ton atau senilai Rp2.521 triliun, memanfaatkan cadangan ini untuk menjaga stabilitas franc serta kredibilitas sistem perbankan sebagai pusat keuangan global.
7. India
India berada di peringkat berikutnya dengan 853,63 ton emas atau senilai Rp2.069 triliun. Selain cadangan resmi, rumah tangga India juga menyimpan ribuan ton emas sebagai bagian tradisi dan ekonomi nasional.
8. Jepang
Jepang memiliki 845,97 ton atau senilai Rp2.050 triliun, yang dipertahankan Bank of Japan sebagai lindung nilai terhadap volatilitas yen dan penopang stabilitas ekonomi ekspor mereka.
9. Rusia
Rusia menempati posisi berikutnya dengan 779,38 ton emas atau senilai Rp1.889 triliun. Bank Sentral Rusia aktif menambah cadangan emas untuk mengurangi risiko sanksi Barat sebagai bagian dari strategi de-dolarisasi.
10. Belanda
Belanda berada di urutan kesepuluh dengan 612,45 ton atau senilai Rp1.484 triliun, dan baru-baru ini memindahkan cadangan emas ke lokasi yang dianggap lebih aman, mencerminkan pentingnya emas bagi stabilitas euro.
Dalam tren global, sejumlah negara termasuk Jerman, Belanda, dan Turki aktif melakukan repatriasi emas dari luar negeri. Negara emerging market memperluas diversifikasi dengan meningkatkan alokasi emas dalam cadangan devisa, dan bank sentral mulai memanfaatkan inovasi penyimpanan digital yang semakin populer.
Dengan total nilai mencapai Rp53 triliun untuk sepuluh negara teratas, emas terus membuktikan relevansinya sebagai penjaga stabilitas keuangan global. Strategi akumulasi emas oleh bank sentral diperkirakan semakin menguat seiring ketidakpastian ekonomi dunia.
(Muhammad Adyatma Damardjati