Trisakti Business Law Fair III 2025: Ajang Kompetisi Hukum Nasional dan Wadah Diskusi Investasi Asing

Trisakti Business Law Community (TBLC) sukses menyelenggarakan Trisakti Business Law Fair (TBLF) III (Foto:Dok)

Trisakti Business Law Fair III 2025: Ajang Kompetisi Hukum Nasional dan Wadah Diskusi Investasi Asing

Rosa Anggreati • 11 August 2025 12:47

Jakarta: Trisakti Business Law Community (TBLC) sukses menyelenggarakan Trisakti Business Law Fair (TBLF) III pada 2025. Event tahunan ini menjadi ajang pertemuan mahasiswa hukum dari seluruh Indonesia untuk berkompetisi sekaligus bertukar gagasan.

Memasuki tahun ketiga, TBLF III mengangkat tema “Regulasi dan Tantangan dalam Kerja Sama dengan Pihak Asing: Menyeimbangkan Investasi, Kepentingan Nasional, dan Kedaulatan Hukum.” Tema ini dipilih untuk menyoroti isu strategis yang tengah dihadapi Indonesia dalam mengelola kerja sama internasional di tengah arus investasi global.

Tahun ini, sebanyak 42 delegasi dari 14 universitas negeri dan swasta ikut serta, memperebutkan gelar juara pada dua kategori lomba: Legal Opinion Competition (LOC) dan Contract Drafting and Negotiation Competition (CDNC).
 

Baca juga: 

Heli Expo Asia 2025: Hadirkan Teknologi eVTOL hingga Helikopter Berkelas Bisnis


Daftar pemenang Legal Opinion Competition:


Juara 1: Delegasi Malabar-Universitas Padjadjaran
Juara 2: Delegasi Sri Tanjung-Universitas Diponegoro
Juara 3: Delegasi Taksaka-Universitas Islam Indonesia
Berkas Legal Opinion Terbaik: Delegasi Malabar-Universitas Padjadjaran


Daftar pemenang Contract Drafting and Negotiation Competition:


Juara 1: Delegasi Kertajaya-Universitas Gadjah Mada
Juara 2: Delegasi Kamandaka-Universitas Diponegoro
Juara 3: Delegasi Siliwangi-Universitas Indonesia
Berkas Terbaik: Delegasi Kertajaya-Universitas Gadjah Mada



Sebagai penutup rangkaian acara, diselenggarakan Seminar Nasional berjudul “Menggerakkan Pembangunan, Menguatkan Pendapatan: Investasi Asing, Badan Pengelola, dan Masa Depan Infrastruktur Indonesia.”

Seminar dibuka dengan sambutan dan paparan melalui video dari Menteri Perhubungan RI, Dudy Purwagandhi, S.H. Dia membagikan pandangan terkait peran investasi asing dalam pengembangan infrastruktur nasional.

Adapun diskusi panel menghadirkan tiga narasumber utama:
- Bono Daru Adji, S.H., LL.M – Managing Director Legal, Danantara Indonesia
- Rahmad Ibrahim, S.H., LL.M – Expert Staff to CEO, PT Kereta Api Indonesia (Persero)
- Iing Dwi Yulianingtyas, S.H. – General Manager, PT Kereta Cepat Indonesia Cina

Acara dipandu oleh Sri Bakti Yunari, S.H., M.Hum, dosen Hukum Bisnis Universitas Trisakti, yang bertindak sebagai moderator.
 
Baca juga: 

DTI-CX 2025 dan DCTI-CX 2025 Resmi Dibuka: Dorong Industri Data Center sebagai Penggerak Kinerja Ekonomi


Seminar panel yang menghadirkan tiga narasumber utama ini membahas dinamika kerja sama investasi asing dalam pengembangan infrastruktur strategis nasional, khususnya di sektor transportasi kereta cepat.

Bono Daru Adji, S.H., LL.M., selaku Managing Director Legal Danantara Indonesia, menjabarkan pemaparan mengenai Danantara sebagai pondasi pengelolaan infrastruktur berkelanjutan.

Rahmad Ibrahim, S.H., LL.M., Expert Staff to CEO PT Kereta Api Indonesia, memberikan perspektif mengenai Transformasi Perkeretaapian: Investasi Asing dan Inovasi Infrastruktur untuk Menyongsong Era Transportasi Cerdas (Perspektif Hukum, Lesson learnt Proyek Kereta Cepat).

Sementara itu, General Manager PT Kereta Cepat Indonesia China Iing Dwi Yulianingtyas, S.H, memaparkan elaborasi langsung mengenai dampak kerja sama pengembangan proyek kereta cepat terhadap evolusi hukum di Indonesia.

Diskusi ini menggambarkan bagaimana sinergi antar pemangku kepentingan dan kerangka hukum yang solid menjadi kunci keberhasilan pembangunan infrastruktur modern berbasis investasi asing.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Rosa Anggreati)