Junta Myanmar berkuasa setelah lakukan kudeta. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 10 January 2025 06:02
Yangon: Serangan udara junta Myanmar menewaskan sedikitnya 40 orang di sebuah desa di negara bagian Rakhine barat. Kabar mengenai serangan itu disampaikan oleh seorang pekerja penyelamat dan kelompok etnis minoritas bersenjata pada Kamis 9 Januari 2025.
Tentara Arakan (AA) terlibat dalam pertempuran sengit dengan militer untuk menguasai Rakhine, tempat mereka telah merebut sebagian besar wilayah dalam setahun terakhir, hampir memutus ibu kota Sittwe.
Konflik Rakhine adalah salah satu elemen dari kekacauan berdarah yang telah melanda Myanmar sejak militer menggulingkan pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi dalam kudeta tahun 2021, yang memicu pemberontakan bersenjata yang meluas.
Juru bicara AA Khaing Thu Kha mengatakan kepada AFP bahwa sebuah jet militer mengebom Kyauk Ni Maw, di pulau Ramree, sekitar pukul 1.20 siang pada Rabu, yang memicu kebakaran yang melanda lebih dari 500 rumah.
"Menurut laporan awal, 40 warga sipil tak berdosa tewas dan 20 lainnya luka-luka," kata Thu Kha kepada AFP, dikutip dari Channel News Asia, Jumat 10 Januari 2025.
Seorang anggota kelompok penyelamat lokal yang timnya membantu warga di daerah tersebut mengatakan kepada AFP bahwa 41 orang tewas dan 52 lainnya luka-luka.
"Saat ini, kami bahkan tidak memiliki cukup betadine dan spiritus untuk merawat mereka karena transportasi yang sulit," kata petugas penyelamat yang tidak mau disebutkan namanya untuk melindungi keselamatan mereka.